Sabtu, 20/04/2024 13:55 WIB

PBB: Taliban Pastikan Keselamatan Pekerja Kemanusiaan

Delegasi Taliban, yang dipimpin salah satu pendiri kelompok itu Mullah Abdul Ghani Baradar, berterima kasih kepada pejabat PBB atas kelanjutan yang dijanjikan dari bantuan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan.

Seorang anggota pasukan Taliban duduk di atas kendaraan lapis baja di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, pada 16 Agustus 2021. (Foto: Reuters/Stringer)

Kabul, Jurnas.com - Juru bicaraPerserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Stephane Dujarric mengatakan, Taliban berjanji untuk menjamin keselamatan pekerja kemanusiaan dan akses bantuan di Afghanistan dalam pertemuan dengan kepala kemanusiaan PBB di Kabul.

Kepala urusan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Martin Griffiths berada di ibu kota Afghanistan pada Minggu (5/9) dalam kunjuangan beberapa hari dengan para pemimpin Taliban di tengah bencana kemanusiaan  di negara yang baru di bawah kendali Taliban

"Pihak berwenang berjanji bahwa keselamatan dan keamanan staf kemanusiaan, dan akses kemanusiaan kepada orang-orang yang membutuhkan, akan dijamin dan pekerja kemanusiaan - baik pria maupun wanita - akan dijamin kebebasan bergerak," kata Dujarric, dikutip dari AFP, Senin (6/9).

"Griffiths menegaskan kembali dalam pertemuan itu bahwa komunitas kemanusiaan berkomitmen untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang tidak memihak dan independen," tambah pernyataan itu.

Dujarric juga meminta semua pihak untuk memastikan hak dan keselamatan perempuan, baik yang berkontribusi dalam pemberian bantuan maupun warga sipil. Kebebasan perempuan di Afghanistan sangat dibatasi di bawah pemerintahan Taliban tahun 1996 hingga 2001.

Delegasi Taliban, yang dipimpin salah satu pendiri kelompok itu Mullah Abdul Ghani Baradar, berterima kasih kepada pejabat PBB atas kelanjutan yang dijanjikan dari bantuan kemanusiaan kepada rakyat Afghanistan.

Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen lewat cuitan di Twitter meyakinkan mereka (PBB) akan melakukan kerja sama dan penyediaan fasilitas yang dibutuhkan.

PBB mengatakan Afghanistan terperosok dalam krisis kemanusiaan yang mempengaruhi 18 juta orang, atau setengah dari populasi. Bahkan sebelum Taliban menggulingkan pemerintah yang didukung Barat pada 15 Agustus, Afghanistan sudah sangat bergantung pada bantuan.

Tetapi masa depan misi bantuan di negara di bawah Taliban telah menjadi sumber perhatian bagi PBB dan kelompok-kelompok bantuan, meskipun Taliban berjanji akan membuat aturan yang lebih lembut daripada selama masa kekuasaan pertama mereka.

Beberapa organisasi bantuan sebelumnya telah mengkonfirmasi kepada AFP bahwa mereka sedang dalam pembicaraan dengan Taliban untuk melanjutkan operasi mereka, atau telah menerima jaminan keamanan untuk program yang ada.

PBB mengatakan minggu ini penerbangan kemanusiaan telah dilanjutkan ke beberapa provinsi Afghanistan.

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mendesak Taliban dan semua pihak lain untuk menahan diri sepenuhnya untuk melindungi kehidupan dan untuk memastikan bahwa kebutuhan kemanusiaan dapat dipenuhi dalam sebuah laporan kepada Dewan Keamanan akhir pekan ini.

Laporan tersebut disusun seiring mandat misi politik PBB di Afghanistan yang dijadwalkan akan berakhir pada 17 September mendatang. (AFP)

KEYWORD :

PBB Stephane Dujarric Pasukan Taliban




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :