Kamis, 24/06/2021 20:36 WIB
Manila, Jurnas.com - Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana pada Kamis (24/6) memerintahkan penghentian armada militer helikopter Black Hawk setelah kecelakaan selama misi pelatihan di sebuah provinsi di utara ibu kota Manila yang menewaskan enam orang.
Helikopter S-70i Black Hawk, salah satu dari 16 yang dibeli pada 2019 dari Polandia, jatuh pada Rabu malam setelah lepas landas dari bekas pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di provinsi Pampanga, kata angkatan udara dalam sebuah pernyataan.
Tim pencarian dan penyelamatan kemudian menemukan puing-puing helikopter utilitas tempur, katanya, menambahkan bahwa penyelidikan telah diluncurkan.
Enam Black Hawk, termasuk yang jatuh, dikirim pada November, sementara lima lainnya dikirim awal Juni dan sedang dalam pemeriksaan teknis.
Kapal Perang AS, Jepang, Australia, Filipina Latihan Bersama di Laut Cina Selatan
Pembicaraan Pertama Xi-Biden dalam Empat Bulan, Bahas Hubungan China dengan Filipina-Taiwan
Saling Balas dengan China, Marcos Minta Pasukan Filipina Perkuat Pertahanan Laut Cina Selatan
Batch terakhir akan dikirim akhir tahun ini.
Pada bulan Juli, empat tentara tewas dan satu lagi terluka setelah sebuah helikopter militer "Huey" jatuh saat lepas landas untuk operasi pelatihan malam hari di Filipina utara.
Sebagian besar peralatan yang digunakan militer sudah tua, termasuk kapal perang era Perang Dunia Kedua dan pesawat antik Perang Vietnam, dan pemerintah telah mengalokasikan lebih dari US$6 miliar untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya antara 2018 hingga 2022. (Reuters)
Keyword : Filipina Delfin LorenzanaBlack Hawk