Kamis, 28/01/2021 18:33 WIB
Paris, Jurnas.com - Perancang busana Prancis Julien Fournie pertama kali belajar menggunakan gunting, kemudian mendesain gaun di iPad. Sekarang, pandemi global telah memaksanya untuk mengambil keterampilan baru yakni sebagai sutradara film.
Paris Haute Couture Week biasanya merupakan pergelaran pertunjukan fashion di mana kerumunan mode berkumpul di lokasi-lokasi mewah.
Banyak desainer beralih ke video untuk memamerkan koleksi mereka selama seminggu, yang secara resmi dimulai pada hari Senin (25/1/2021) dan berlangsung hingga 28 Januari.
Fournie, 45 tahun yang menjalankan label couture sendiri, menghabiskan tiga hari syuting film berdurasi 9 menit 30 detik di kantornya di Paris, dibintangi oleh dirinya sendiri, beberapa stafnya, dan tiga model.
Anne Hathaway Merasa tak Nyaman Penonton tak Baca Buku Filmnya The Idea of You
Jessica Alba Jadi Komando Pasukan Khusus di Trigger Warning
Mbappe "Dibuang" PSG usai Kalah dari Dortmund
“Kami desainer harus menemukan kembali diri kami sendiri tanpa akhir,” katanya di sela-sela syuting. “Kita harus tahu cara menjahit, mendesain, mengelola jejaring sosial.”
“Ini adalah kesempatan luar biasa di zaman kita untuk dapat menemukan kembali diri Anda selama COVID, menjadi direktur adalah keharusan, untuk mementaskan karya Anda sendiri.”
Dilansir dari Reuters, Kamis (28/1/2021), film ini menampilkan para wanita dengan pakaian bulu angsa dan kain organza warna-warni, bergerak melalui dunia fantasi dengan cita rasa Timur Tengah.
Mayoritas klien Fournie berasal dari Timur Tengah. Karena pandemi global, pelanggan menginginkan desain yang tidak terlalu mewah, kata desainer tersebut.
Keyword : Desainer Paris Julien Fournie Film Timur Tengah