Pengobatan COVID-19 Gunakan Protein Dapat Kurangi Rawat Inap hingga 80%

Selasa, 21/07/2020 08:38 WIB

London, Jurnas.com -  Uji coba awal yang dilakukan sebuah perusahaan yang berbasis di Inggris menunjukkan bahwa obat eksperimental dapat mengurangi jumlah pasien COVID-19 yang membutuhkan perawatan intensif hampir 80%.

Perusahaan bioteknologi Synairgen mengembangkan perawatan, yang menggunakan protein (interferon beta) yang diproduksi tubuh secara alami ketika melawan infeksi virus.

Proten ini dihirup langsung ke dalam paru-paru pasien yang positif virus corona, dengan menggunakan nebuliser (alat untuk memasukan obat dalam bentuk uap ke dalam paru-paru), dengan tujuan dapat menjadi stimulus imun tubuh.

Synairgen mengatakan, pasien yang menjalani perawatan dua atau tiga kali lebih mungkin untuk pulih ke titik di mana kegiatan sehari-hari mereka tidak terganggu oleh penyakit tersebut.

Ia juga mengatakan pasien yang menjalani uji coba mengalami penurunan "sangat signifikan" dalam sesak napas, dan rata-rata waktu yang dihabiskan pasien di rumah sakit berkurang sepertiga bagi mereka yang menerima obat.

Ilmuwan yang bertanggung jawab atas uji coba, Tom Wilkinson, mengatakan tim senang dengan data positif yang dihasilkan, dan jika hasilnya dikonfirmasi dalam studi yang lebih besar, perawatan baru akan menjadi pengubah permainan.

CEO Synairgen Richard Marsden menggambarkan hasil ini sebagai terobosan besar dalam pengobatan pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit. "Kami tidak bisa mengharapkan hasil yang lebih baik daripada ini," katanya kepada BBC. 

Efektivitas obat ini sebagian dapat dikreditkan ke badan penelitian yang sedang berkembang tentang penyakit ini.

Para ilmuwan sebelumnya telah mencatat bahwa COVID-19 menyerang tubuh tanpa merangsang respon kekebalan paru-paru.

Stephen Holgate, profesor imunofarmakologi di University of Southampton dan salah satu pendiri Synairgen, mengatakan mengakui bahwa virus corona diketahui telah berevolusi untuk menghindari tanggapan antivirus awal paru-paru adalah wawasan yang berharga.

"Perawatan kami untuk memberikan konsentrasi interferon beta lokal yang tinggi, protein antivirus yang terjadi secara alami, mengembalikan kemampuan paru-paru untuk menetralkan virus," tambahnya.

Pemerintah dan perusahaan swasta di seluruh dunia menuangkan sumber daya yang signifikan untuk mengembangkan perawatan yang efektif untuk COVID-19.

Vaksin tetap menjadi standar emas untuk perlindungan virus. Tetapi mengembangkan perawatan yang efektif tanpa adanya vaksin yang bekerja dapat terbukti signifikan dalam mengurangi tingkat kematian COVID-19. (Press TV)

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2