Jum'at, 16/09/2016 10:24 WIB
Jakarta - Kanit Cyber Crime Mabes Polri/" style="text-decoration:none;color:red;">Polri AKBP Endo Prijambodo menangkap satu tersangka lain yang terkait kasus prostitusi anak di bawah umur yang terbongkar di Puncak, Bogor. Tersangka berinisial F ini disebut-sebut tertangkap saat sedang bekerja. Tertangkapnya F menyusul AR dan U yang sebelumnya diduga terlibat dalam prostitusi anak di Bogor.
"Kemarin kami sudah tangkap satu mucikari lagi inisial F yang kenal dengan AR dan U," ungkap Endo saat ditemui dalam Dialog Polri/" style="text-decoration:none;color:red;">Polri yang bertajuk "Menguak Tabir Prostitusi Anak", Kamis sore (15/9), di Jakarta.
Endo menampik hubungan F dengan tersangka AR dan U sebagai sebuah jaringan besar yang beroperasi di kawasan Bogor. "Mereka tidak satu jaringan tapi kadang saling mengenalkan korban-korbannya," ujarnya.
Baca juga :
4.051 Aparat Gabungan TNI-Polri Amankan Penetapan Presiden Terpilih 2024 di KPU
7 Korban Tewas, Puslabfor Polri Olah TKP Kebakaran Toko Bingkai Mampang
Kakorlantas Polri Sebut, Angka Kecelakaan Mudik dan Balik Lebaran Menurun
Sirait Ungkap Jaringan Sindikat Prostitusi Anak Di Bawah Umur
Ketum Muhammadiyah: Prostitusi Anak Akibat Orang Tua Minim Pendidikan Agama
Hingga saat ini disebutkan bahwa pihak kepolisian telah menemukan 18 aplikasi online yang terkait dengan kasus prostitusi. Endo menyatakan pihaknya masih akan terus menelusuri kemungkinan adanya jaringan antar daerah melalui aplikasi-aplikasi tersebut.
"Aplikasi-aplikasi itu yang juga digunakan oleh E dan AR, yang mana kita ketahui bahwa aplikasi ini penggunanya didominasi dari kalangan anak muda," terangnya.
Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri/" style="text-decoration:none;color:red;">Polri, Irjen Pol Boy Rafli Amar mengingatkan agar semua elemen masyarakat dapat bekerja sama memberantas prostitusi yang sudah tidak lagi hanya menyasar orang dewasa, melainkan anak-anak di bawah umur. "Sekarang mucikari tidak lagi menyasar perempuan dewasa tapi anak-anak. Oleh karena itu kita lah yang harus menyelamatkan generasi masa depan bangsa dari tindak perdagangan orang semacam ini," ujarnya.