Selasa, 04/02/2020 16:40 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto mempersilahkan mengimpor bawang putih dari negara selain China yang tengah berjuang melawan virus corona.
"Kalau memang ada negara lain yang banyak produksi bawang putih, ya silahkan. Tapi sementara ini bawang putih lokal kita masih cukup," ujar Prihasto di sela Peluncuran Satu Data Luas Baku Sawah dan Soft Lauching Agricultura War Room (AWR) di Kementan, Jakarta, Selasa (4/2).
Seperti diketahui, impor bawang putih Indonesia sekitar 500 hingga 560 ribu ton per tahun dan sekitar 90% kebutuhan bawang putih nasional memang masih dipenuhi dari China.
Di tengah pembatasan barang dari Negeri Tirai Bambu itu masuk ke Indonesia, Prihasto memastikan bahwa kebutuhan bawang putih masih bisa dipenuhi produksi dalam negeri.
Kementan Terbitkan 200-an RIPH bagi Importir Bawang Putih
Cara Ampuh Olah Bawang Putih untuk Diabetes
Syahrul Yasin Limpo Target Cetak 500 UMKM Hortikultura hingga Akhir Tahun
Pria yang sapa Anton itu menjelaskan bahwa pasokan bawang putih lokal pada Februari ini diperkirakan sebesar 55-65 ribu ton. Kemudian pada Maret-April ada panen bawang putih sekitar 50 ribu ton.
"Jadi kebutuhan bawang putih kita per bulan sekitar 45-47 ribu ton bisa dipenuhi, jika diasumsikan per hektare 10 ton," Jelas Anton.
Namun begitu, Anton mengaskan bahwa yang paling penting saat ini adalah pemerintah tidak abai dan harus mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam importasi komoditas pangan dari China.
"Sekarang coba kita lihat, 23 negara yang sudah dinyatakan terpapar virus corona, ada nggak sebutan Indonesia di situ? Tidak ada. Oleh karena itu sekarang kita harus sama sama menjaga, jangan sampai lengah sedikit pun," kata Anton.
Anton juga menegaskan, produksi bawang putih yang ditanam di dalam negeri boleh diperjual-belikan untuk konsumsi. "Boleh dikonsumsi bukan hanya untuk bibit saja," tegasnya.