Siswa Korban Banjir Belum Bisa Bersekolah

Minggu, 19/01/2020 19:06 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Setidaknya 156 siswa di Kampung Ranca Nangka, Desa Cileuksa, Kabupaten Bogor yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor pada 1 Januari 2020 lalu belum bisa bersekolah.

Kini, mereka bersama orang tuanya harus mengungsi di halaman SD Negeri 3 Cipugur, karena sebagian rumah sudah rata dengan tanah akibat terkena longsor tebing Gunung Halimun Salak.

Hamsah (34) menyebut anaknya yang saat ini di kelas 2 SD tak bisa bersekolah. Selain karena tidak memiliki seragam dan perlengkapan sekolah, di pengungsian juga tidak menyediakan sekolah darurat.

"Belum sekolah. Kalau di Kampung Ranca Nangka-nya sekolah masih rawan, takut longsor susulan. Sedangkan di sini belum ada sekolah darurat," ujar Hamsah kepada Jurnas.com pada Minggu (19/1), di sela-sela penyerahan bantuan perlengkapan sekolah dari Forum Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan (Fortadik) di Cipugur, Bogor.

Sementara koordinator korban banjir dan tanah longsor Kampung Ranca Nangka, Haji Ope menerangkan, hingga hari ke-17 para pengungsi umumnya masih membutuhkan beras, penerangan, dan air bersih.

Adapun 98 siswa sekolah dasar (SD) dan 58 siswa sekolah menengah atas (SMA) yang ada di kampungnya membutuhkan peralatan sekolah, antara lain tas, buku, pensil, dan pulpen.

"Mereka mau ikut di sini sekolahnya, karena sekolahnya (di tempat asal) tidak bisa dipakai," terang Haji Ope.

Diketahui, Fortadik menyalurkan sejumlah bantuan kepada para pengungsi banjir dan longsor Kecamatan Sukajaya, Bogor. Bantuan yang diberikan yakni sarung, tas, alat tulis, buku, dan seragam sekolah.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara