PBB Kecam Serangan Mematikan di Pasar Yaman

Jum'at, 27/12/2019 09:42 WIB

New York, Jurnas.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk keras serangan baru-baru ini di sebuah pasar di provinsi Sa`ada di barat laut pegunungan Yaman.

Badan dunia itu menggambarkan serangan tersebut sebagai serangan mematikan ketiga yang terjadi di lokasi yang sama hanya dalam waktu sebulan.

Dijelaskan bahwa serangan di pasar al-Raqou di distrik Monabbih di provinsi itu pada Selasa (24/12) merenggut nyawa 17 warga sipil dan 12 migran Ethiopia.

Sementara itu, lanjut PBB, setidaknya 12 orang terluka, tanpa membeberkan pelaku yang bertanggung jawab atas insiden itu atau senjata apa yang digunakan.

"Serangan terhadap pasar al-Raqou menimbulkan pertanyaan yang sangat meresahkan tentang komitmen para pihak dalam konflik untuk menegakkan hukum humaniter internasional," kata Koordinator Resident dan Kemanusiaan PBB di Yaman, Lise Grande.

"Setiap serangan seperti ini merupakan pelanggaran berat," tambahnya.

Pada 22 November, serangan yang dipimpin Arab Saudi di pasar al-Raqou menewaskan 10 warga sipil, termasuk warga negara Ethiopia. "Paling tidak 10 warga sipil lainnya tewas dan 22 lainnya cedera dalam insiden serupa yang kedua hanya beberapa hari kemudian," menurut PBB.

Pada Kamis (26/12) malam, aliansi yang dipimpin Arab Saudi meluncurkan lima rudal ke daerah-daerah utara distrik Hays di provinsi pantai barat Yaman, Hudaydah, tetapi tidak ada laporan langsung korban dan tingkat kerusakan.

Koalisi juga menggempur sejumlah desa di pinggiran kota al-Durayhimi yang terkepung di provinsi Yaman yang sama, meskipun tidak ada laporan korban segera tersedia.

Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya meluncurkan kampanye yang menghancurkan terhadap Yaman pada Maret 2015, dengan tujuan membawa pemerintah mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi kembali berkuasa dan menghancurkan gerakan Houthi Ansarullah.

Proyek Data Lokasi dan Peristiwa Konflik Bersenjata yang bermarkas di AS (ACLED), sebuah organisasi penelitian konflik nirlaba, memperkirakan perang telah merenggut lebih dari 100.000 nyawa selama empat setengah tahun terakhir.

Perang juga merusak banyak infrastruktur negara, menghancurkan rumah sakit, sekolah, dan pabrik. PBB mengatakan lebih dari 24 juta orang Yaman sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 10 juta orang menderita kelaparan tingkat ekstrem.

TERKINI
Terinspirasi Lagu Taylor Swift di TTPD, Charlie Puth Segera Rilis Single `Hero` Tak Mau Punya Anak, Sofia Vergara Lebih Siap Jadi Nenek Raih Nominasi Aktor Terbaik di La La Land, Ryan Gosling Akui Sebuah Penyesalan Gigi Hadid Beri Bocoran Double Date dengan Taylor Swift dan Travis Kelce