Selasa, 05/11/2019 07:19 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Kehilangan Cristiano Ronaldo merupakan salah satu kerugian terbesar Real Madrid musim lalu. Pasalnya, setelah ditinggal CR7 ke Turin, Los Blancos bak kehilangan taji di kancah domestik dan Eropa.
Sementara itu, pada tahun pertamanya di Turin, Cristiano mencetak 27 gol 42 pertandingan, rekor terburuknya sejak kampanye 2008/09, musim terakhirnya sebelum meninggalkan Manchester United ke Real Madrid.
Cristiano bahkan akan sulit mearih penghargaan Capocannoniere, hadiah yang diberikan kepada pencetak gol terbanyak Serie A, dalam kampanye musim ini.
Sejauh ini, pemain berusia 34 tahun itu memiliki lima gol dalam sembilan pertandingan liga, yang cukup jauh di belakang Ciro Immobile (13 gol) atau dari Romelu Lukaku (9 gol).
Lolos ke Final, Ronaldo Bidik Gelar Piala Raja
Mbappe Bisa Gagalkan Transfer Davies ke Real Madrid
Castilla di Ambang Degradasi, Posisi Raul Aman?
Saat ini, Cristiano sedang mencoba mengejar gol Luis Muriel (delapan dalam sembilan untuk Atalanta ), Domenico Berardi (tujuh dalam sembilan untuk Sassuolo ) dan Duvan Zapata (enam dalam tujuh untuk Atalanta).
Arkadiusz Milik saat ini sejajar dengan Cristiano dengan lima gol, meskipun ia mencapai angka itu dalam tiga pertandingan kurang dari bintang Juventus . Cristiano , bagaimanapun, telah mencetak satu gol di Liga Champions sementara Milik belum membuka akunnya di Eropa musim ini.
Dalam kampanye 2018/19, Cristiano juga melihat catatannya memburuk sehubungan dengan tembakan ke target saat ia berhasil 83 selama musim.
Selama berada di Real Madrid, pemain depan tidak pernah turun di bawah 99 tembakan tepat sasaran, mungkin merupakan indikasi jumlah peluang yang digunakan mantan rekan setimnya di Los Blancos untuknya.