Rabu, 28/08/2019 14:00 WIB
New York, Jurnas.com - Perusahaan transportasi luar angkasa swasta milik Elon Musk, SpaceX, melakukan uji coba peluncuran prototipe awal roket Mars, pada Rabu (28/8) pagi waktu setempat.
Dengan menggunakan mesin terbaru SpaceX, Raptor, prototipe berjuluk Starhopper itu dilaporkan naik sekitar 500 kaki (152 meter) dari landasan peluncurannya di Brownsville, Texas, lalu terbang sekitar 650 kaki (198 meter) ke arah timur.
Raptor dirancang untuk mendorong roket berat Starship yang akan datang. Roket tersebut konon berukuran lebih tinggi dari Patung Liberti, yang diharapkan memainkan peran sentral dalam perjalanan ruang angkasa antarplanet Musk, termasuk misi ke Mars.
Sementara prototipe Starhopper yang menyerupai menara air krom dengan empat kaki pendaratan, awalnya dijadwalkan untuk lepas landas uji pada Senin kemarin.
Musk Berkunjung ke Beijing, Tesla Atasi Hambatan Utama soal Penerapan Self-driving di China
Kendaraan Listrik China Diejek Elon Musk, Penjualan Tesla Justru Menurun
Rebutan Hak Asuh Anak dengan Elon Musk, Grimes Debut Pamer Kekasih Baru DJ Anyma
Tetapi masalah teknis muncul, di mana kabel mesin Raptor menghentikan hitungan mundur kurang dari satu detik sebelum pengapian, menurut Musk di Twitter.
Dikutip dari Reuters, warga setempat yang tinggal di radius satu mil dari lokasi uji coba, sudah terlebih dahulu diminta mengosongkan rumah mereka, sebagai bentuk tindakan pencegahan.
"Itu hampir terlihat seperti kartun atau semacamnya. Senang rasanya melihat itu terjadi," kata salah seorang penduduk Cheryl Stevens.
Tiga hari sebelumnya, kepolisian setempat memperingatkan kemungkinan tekanan berlebih dari roket Starhopper, yang dapat menghancurkan jendela dan membahayakan siapa pun yang tersisa di dalam rumah.
Keyword : SpaceX Elon Musk Roket Mars