Kamis, 11/07/2019 06:50 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Komite tingkat tinggi Uni Afrika tentang Libya tmenyatakan keprihatinannya atas campur tangan pihak luar di negara yang dikepung itu dan mengusulkan penunjukan utusan gabungan PBB-AU.
"Komite menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas berlanjutnya gangguan eksternal dalam urusan internal Libya, dimotivasi oleh kepentingan egois, yang terus melemahkan upaya untuk membangun gencatan senjata permanen dan tanpa syarat," katanya setelah pertemuan puncak akhir pekan di Niger dilansir The National, Kamis (11/07).
Komite mengusulkan penunjukan utusan khusus gabungan AU dan PBB untuk memperkuat koordinasi upaya antara kedua organisasi, berdasarkan peta jalan tunggal.
Dikatakan utusan itu akan memberikan dukungan terpadu untuk upaya perdamaian Libya.
Uni Afrika Resmi Jadi Anggota Tetap G20
Video Pilihan: Buron 8 Bulan Bupati Memberamo Ditangkap - Kapolri Siap Babat Mafia Bola
Penyebab Diplomat Israel Dikeluarkan dari KTT Tahunan Uni Afrika
Penangkapan pihak Rusia di Libya menimbulkan pertanyaan tentang campur tangan pemilihan Kremlin.
Sumber-sumber diplomatik AU mengatakan pertemuan itu sangat "tegang", dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi, presiden serikat saat ini, enggan untuk mengambil bagian dalam pembicaraan, meninggalkan Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry untuk mewakilinya.
Nominasi utusan bersama untuk membantu kepala misi dukungan PBB untuk Libya, Ghassan Salame, telah dibahas sebelum KTT Niger, kata sebuah sumber diplomatik.
Sumber mengatakan kesimpulan pembicaraan harus ditandatangani oleh semua pihak sebelum dirilis secara publik.
Keyword : Konflik Libya Uni Afrika