Rabu, 06/02/2019 20:41 WIB
New Delhi, Jurnas.com – Sejumlah politisi dan partai politik India dituding telah menyabotase WhatsApp demi kepentingan pemilihan umum (pemilu) di negara tersebut.
Eksekutif senior WhatsApp memperingatkan, anggota partai telah menggunakan platform perpesanan tersebut untuk pengiriman pesan massal otomatis, dan menyebarkan berita palsu guna memengaruhi pemilih.
“Kami menemukan sejumlah pihak menggunakan WhatsApp dengan cara yang tidak seharusnya. Dan pesan tegas kami kepada mereka ialah, dengan menggunakan cara semacam itu, maka hal itu termasuk tindakan terlarang,” tegas Kepala Komunikasi WhatsApp Carl Woog.
Dilansir dari Reuters pada Rabu (6/2), pemilihan umum di India akan digelar pada Mei mendatang. Dan Woog menjelaskan bahwa aplikasi mereka bukan platform kampanye, sebagaimana ditemukan para politisi membuat lusinan grup untuk kampanye.
Partai pro-Tiongkok Menang Telak dalam Pemilu Maladewa, Menjauh dari India
Manipur di India akan Kembali Gelar Pemilu di 11 Tempat Usai Dilanda Kekerasan
Tuduh Pemilu Dicurangi dan Pajak Dinaikkan, Oposisi Salahkan PM India
“Sudah sangat jelas ada penyalahgunaan di WhatsApp. Kami bekerja sangat keras untuk mengidentifikasi dan mencegahnya sesegera mungkin,” ujar dia.
Diketahui, WhatsApp menjadi pusat kontroversi di India sejak tahun lalu, di mana pesan-pesan palsu banyak disebar melalui aplikasi tersebut.
WhatsApp mencoba mengurangi penyebaran berita palsu dengan kampanye, iklan cetak dan radio, hingga membatasi jumlah penerima pesan forward.
Keyword : Aplikasi WhatsAppBerita PalsuIndia