Kamis, 29/11/2018 13:01 WIB
Jakarta – Tidak ada pelarangan bagi kampus bermasalah untuk aktif kembali dengan cara reinkarnasi. Demikian disampaikan oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, menyikapi pendirian kampus baru, yang notabene kampus yang dulunya bermasalah.
Namun reinkarnasi ini bukan tanpa syarat. Menristekdikti menggarisbawahi bahwa kampus reinkarnasi harus berdiri dengan struktur kepengurusan baru, dan juga dengan pengurus yang baru.
“Kalau nama yayasan beda, kami tidak ada masalah. Tapi akan kami telusuri orang-orang juga. Kalau orangnya yang pernah berbuat jahat, nggak saya bolehin,” kata Menteri Nasir kepada awak media, di Jakarta pada Kamis (29/11).
“Yang pernah jahat nggak boleh, karena dia sudah jahat, kalau diberi dispensasi dia akan jahat lagi,” imbuhnya.
Inovasi Tren Minuman Kekinian, Polaris Gelar Kompetisi Mixologist Pertama di Indonesia
May Day, Partai Buruh Dukung Program Prabowo-Gibran
Selalu Spektakuler, Zendaya Masih Bingung Pakai Gaun Apa di Met Gala 2024
Nasir mengungkapkan, sebelumnya ada sejumlah perguruan tinggi yang ditutup karena bermasalah dengan sindikat jual beli ijazah palsu. Setelah ditutup kampus tersebut digabungkan, dan muncul kembali dengan nama yang berbeda.
Adapun nama kampus yang dimaksud Nasir ialah Universitas Pelita Bangsa, yang saat ini sedang dalam proses pengajuan. Universitas Pelita Bangsa diketahui terdiri dari gabungan STMIK Triguna Utama, STIE ISM, dan STKIP Sera.
“Ini sudah close. Seingat saya itu ada isu wisuda ramai-ramai saya lakukan penggerebekan. Itu sudah selesai saaya lakukan. Eh muncul lagi. Memang kita tidak boleh lengah lagi, harus jalan terus,” tegasnya.