Rabu, 02/05/2018 08:30 WIB
Jakarta - Demonstrasi di Paris, Prancis, berubah menjadi kekerasan ketika sekelompok sekitar 1.200 pemrotes berpakaian serba hitam dan mengenakan tudung dan masker menggunakan alat pembakar untuk merampok sebuah restoran, sebuah dealer mobil dan peralatan konstruksi.
Hampir 200 orang ditangkap dan empat orang, termasuk seorang perwira polisi, terluka, menurut BBC.
Polisi sebelumnya telah memperingatkan bank-bank, agen-agen real estat, dan dealer mobil dari potensi kekerasan selama demonstrasi.
"Aktivis dari kelompok anti-pendirian ekstremis mencari, selama demonstrasi 1 Mei tradisional, untuk menyerang keras terhadap penegakan hukum serta simbol-simbol kapitalisme," kata polisi.
Apik di Arsenal, Posisi Saliba di Timnas Belum Aman
Kroos Kembali ke Timnas, Jerman Tekuk Prancis 2-0
Mundur dari Timnas, Griezmann Setop Rekor Pertandingan
Presiden Perancis Emmanuel Macron mengeluarkan pernyataan mengutuk tindakan kekerasan setelah demonstrasi.
"Saya mengutuk dengan tegas kekerasan yang terjadi hari ini dan yang menyesatkan prosesi 1 Mei. Semuanya akan dilakukan untuk memastikan bahwa mereka diidentifikasi dan bertanggung jawab atas tindakan mereka," tulisnya di Twitter.
Keyword : Prancis Hari Buruh Macron