Jum'at, 27/04/2018 14:50 WIB
Ambon - Dorong percepatan pembangunan di desa-desa, pemerintah terus menjalin kerja sama dengan berbagai stakeholder. Tak kurang, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) juga melibatkan kaum perempuan desa. Melalui organisasi Fatayat Kemendes PDTT mengadakan program pelatihan guna membantu pengelolaan dana desa.
"Fatayat NU merupakan satu komponen bangsa yang cukup besar. Apalagi komitmennya untuk pemberdayaan masyarakat. Kita bantu untuk pelatihan-pelatihan bagi Fatayat untuk menjadi training of trainer," ujar Menteri Desa PDT dan Transmigrasi Eko Sandjojo saat menjadi pembicara utama dalam Konferensi Besar (KONBES) ke XVI Pimpinan Pusat Fatayat NU di Ambon, Jumat (27/4).
Dalam pidatonya, Mendes Eko juga menyebutkan peran penting organisasi ini yaitu berharap Fatayat aktif berperan dalam membantu mengurangi stunting, khususnya di Maluku. Fatayat bisa undang ibu-ibu di desa untuk dilatih di balai-balai dalam penanganan stunting.
"Fatayat dilatih kemudian Fatayat melatih ibu-ibu. Kita ada 1.000 desa prioritas program pengurangan stunting. Masalah kurang gizi, sanitasi, air bersih, ini wilayahnya ibu-ibu juga," tambahnya.
Hadiri Pelantikan Pimpinan Fatayat NU Serang, Yandri: Buat Program yang Membumi bukan Melangit
Gus Muhaimin Serahkan Bantuan 25 Mobil untuk Muslimat NU Banyuwangi
Prabowo Mesra dengan Elite PKB di Arena Kongres Fatayat NU
Selain itu, Fatayat juga bisa dilibatkan untuk mendorong desa membangun desa-desa wisata, membuat budidaya hidroponik, pelatihan beternak ayam, pengembangan BUMDes, Prukades. "Fatayat menjadi fasilitator program-program kementerian," imbuhnya.
Mendes PDTT juga mengintruksikan kepada Dirjen PPMD Taufik Madjid menganggarkan 5 Milyar untuk Fatayat dalam rangka memberikan pelatihanan dan pendampingan pengelolaan dana desa dan fasilitator program prioritas kementerian (mendorong, melatih dan mendampingi program Prukades, BUMdes, Embung).
"Nanti kita latih Fatayatnya dulu, dengan modul-modul, pelatihan, kalian yang memastikan tiap wilayah kadesnya bisa menjalankan dana desa, saya anggarkan 5 Milyar (100 juta/wilayah)," ujarnya disambut tepuk tangan peserta Konbes XVI Fatayat NU.
Dari Fatayat juga banyak yang menjadi pendamping desa. "Saya kalau melihat wajah ibu ibu terang begini, saya yakin Indonesia akan maju," selorohnya.
Sebagai informasi, Fatayat merupakan wadah kaderisasi perempuan NU yang berdiri sejak 1950. Organisasi perempuan yang memiliki anggota yang mengakar di pedesaan ini digadang-gadang merupakan aset potensial bangsa Indonesia.
Beberapa kerjasama yang sudah dilakukan Kemendes PDTT dengan Fatayat NU yaitu peningkatan SDM dalam pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi kreatif dan lain-lain.
Keyword : Info Kemendes Fatayat Eko Putro Sandjojo