Senin, 23/04/2018 15:01 WIB
Jakarta – Jumlah soal high order thinking skill (HOTS) dalam ujian nasional bakal bertambah. Bila tahun ini soal HOTS hanya 10 persen dari jumlah soal, tahun depan kemungkinan besar akan ditingkatkan persentasenya hingga 20 persen.
Demikian diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad. Secara bertahap, kata Hamid, soal HOTS akan ditingkatkan kuantitasnya.
“Iya bertahap. Paling maksimal 15-20 persen,” ujar Hamid pada Senin (23/4) di Jakarta.
Hamid mengimbau para siswa tidak perlu mengkhawatirkan soal HOTS, kendati banyak yang mengeluh karena soalnya terlampau sulit.
Siswa SMKN 2 Kasihan Unjuk Gigi Lewat Konser Teaterikal
Postecoglou Akui Spurs Sempat Panik Ditinggal Kane
Kemdikbudristek: Kecerdasan Buatan Dorong Pemajuan Perguruan Tinggi
“HOTS itu hanya 10 persen kan. Yang diributkan hanya 4-5 soal itu. Yang lainnya sama. Kan soal-soal UN itu normatif, 50 persen semua bisa, tambah lagi kira-kira 30-40 persen itu menengah, lalu 10-15 persen itu HOTS,” katanya.
Seperti diketahui, para siswa mengeluhkan soal ujian nasional tahun ini. Pasalnya, terdapat 10 persen atau empat butir soal yang tingkat penyelesaiannya dinilai sulit (HOTS).
Dan bila tahun depan soal HOTS ditambah hingga 20 persen, artinya akan ada delapan soal dengan tingkat kesulitan di atas rata-rata.
Terkait keluhan ini, Hamid mengaku heran. Sebab, bila dibandingkan soal-soal Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), UN jauh lebih mudah. Pun jika ada yang sulit, yang dalam hal ini soal HOTS, tentu tak sebanyak soal SNMPTN.
“Namanya SNMPTN soalnya lebih sulit dari UN, tapi kenapa tidak ada yang mengeluh? Kalau UN soal sulitnya hanya 3-4 sudah mengeluh ke mana-mana,” tuturnya.