Turki akan Pulangkan Pendatang Gelap Afganistan

Sabtu, 07/04/2018 19:42 WIB

Ankara  - Pihak berwenang Turki akan memulangkan hampir 600 pendatang gelap asal Afghanistan di Turki timur kembali Kabul pada akhir pekan ini, kata kementerian dalam negeri pada Sabtu.

Pendatang asal Afghanistan itu menyeberang ke Turki melalui Iran karena adanya kegiatan teroris dan masalah ekonomi di Afghanistan. Dan pasukan keamanan menyerahkan pendatang tersebut ke pejabat imigrasi provinsi.

Dikatakannya, syarat pemulangan sudah selesai untuk 591 pendatang di provinsi timur, Erzurum, dan penerbangan sewaan ke Kabul akan diluncurkan pada Sabtu dan Minggu untuk mengirim pulang pendatang itu.

"Sesudah menyelesaikan syarat pemulangan untuk pendatang gelap di provinsi lain kami, pemulangan akan dipercepat dan berlanjut dalam beberapa hari mendatang," kata pernyataan kementerian itu.

Kelompok hak asasi manusia mengecam langkah Turki memulangkan pendatang ke negara bergolak, termasuk Afghanistan. Alasannya bahwa itu membahayakan nyawa.

Pada pekan ini, surat kabar "Hurriyet" melaporkan bahwa beberapa ribu pendatang asal Afghanistan menyeberang ke Turki beberapa bulan belakangan dan berjalan berhari-hari dari perbatasan untuk mencapai Erzurum.

Afghanistan dilanda serangan pegaris keras pada tahun ini dan pemerintah berjanji memperketat keamanan di tengah serangan di Kabul tengah, yang menewaskan sekitar 100 orang pada Januari.

Serangan itu merusak dukungan untuk Presiden Ashraf Ghani, yang pada Februari menawarkan pembicaraan perdamaian dengan pemberontak Taliban, yang berjuang mengusir pasukan asing dan menerapkan kembali hukum ketat Islam tafsir mereka.

Taliban menunjukkan sedikit tanda menerima tawaran pembicaraan dengan pemerintah dukungan Barat itu, yang mereka sebut penguasa tidak sah boneka asing, meskipun mereka menawarkan perundingan dengan Amerika Serikat. (ant/Reuters)

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara