Menlu Bahrain Imbau Warganya Tinggalkan Lebanon

Senin, 06/11/2017 08:58 WIB

Dubai - Menteri Luar Negeri Bahrain, Khalid bin Ahmed Al Khalifa menghimbau warganya di  Lebanon  meninggalkan wilayah tersebut, setelah Perdana Menteri Saad Al-Hariri mengundurkan diri secara mengejutkan melalui siaran televisi milik Arab Saudi. Selain itu, Menlu Bahrain juga melarang warganya melakukan perjalanan ke Lebanon.

Bahrain adalah negara berbanding terbalik dengan Dewan Kerjasama Teluk yang didominasi Arab Saudi dan sering kali menjadi pertama mengumumkan sanksi dan larangan bepergian, yang biasanya menargetkan negara-negara yang dilihat dekat dengan Iran.

Negara anggota GCC melarang perjalanan ke Lebanon pada 2016 setelah Menteri Luar Negeri  Lebanon  menolak untuk mengecam serangan massa terhadap misi diplomatik Saudi di Iran.

Perdana Menteri Saad Al-Hariri meningkatkan politik Lebanon dengan pengunduran dirinya yang mengejutkan pada Sabtu (4/11) waktu setempat.

Ia menyampaikannya dalam pidatonya pengunduran dirinya melalu televisi dari Arab Saudi, yang menyebabkan para pendukung dan penentangnya di Lebanon berspekulasi, ia menerima perintah untuk turun dari Arab Saudi, yang secara luas dilihat sebagai pelindungnya. Ia tidak diyakini telah kembali ke Lebanon.

Hariri menjadi perdana menteri pada akhir tahun 2016 di sebuah pemerintahan koalisi yang mencakup kelompok garis keras Syiah Hizbullah, salah satu pengkritik utama Arab Saudi di wilayah tersebut. Ia tidak bisa membentuk  pemerintahan tanpa kelompok tersebut, yang menjalankan milisinya sendiri secara bebas di Lebanon.

Hizbullah dan sekutunya telah diberi hak veto dalam politik Lebanon sejak pasukan Hizbullah merebut jalan-jalan di Beirut dalam bentrokan singkat pada tahun 2008. Blok politik mereka menguasai bagian kursi terbesar di parlemen Lebanon.

Hizbullah didirikan dengan dukungan Iran pada tahun 1982 untuk melawan invasi Israel ke Lebanon dan sejak saat itu muncul sebagai kekuatan regional dengan sendirinya.

Ini bertempur bersama para penasihat dan milisi Iran dalam perang saudara di negara tetangga Suriah, memberikan dukungan penting kepada pasukan Presiden Bashar Assad sebagai tindakan keras terhadap demonstrasi anti-pemerintah yang berubah menjadi perang penuh, demikian Arab News, Senin (6/11)

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2