Iming-Iming hingga Doktrin First Travel Saat Ditagih Jemaah

Sabtu, 12/08/2017 14:47 WIB

Jakarta - Para jemaah kerap dijanjikan PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel saat menangih janji keberangkatan umroh. Bahkan, First Travel kerap memberikan sejumlah alasan, dininabobokan, "doktrin", hingga iming-iming saat merespon tuntutan jemaah yang belum juga diberangkatkan.

Demikian disampaikan kuasa hukum korban First Travel Aldwin, Rahardian dalam diskusi bertajuk "Mimpi dan Realita First Travel", di Cikini, Jakarta, Sabtu (12/8/2017). Dengan sejumlah alasan First Travel itu para korban tidak langsung melaporkan dugaan penipuan kepada pihak kepolisian.

"Saat tidak bisa berangkat biasanya agen First Travel membuat berbagai alasan dan selalu dinina bobokan, didoktrin," ungkap Aldwin Rahardian.

Terlebih, sambung Aldwin, para korban sebelumnya selalu diiming-imingi terus oleh pengelola. Contohnya, diberikan koper dan jadwal penerbangan supaya lebih meyakinan akan segera diberangkatkan umrah.

"Padahal hingga waktu yang ditentukan, tidak kunjung berangkat," ujar dia.

Padahal, lanjut Aldwin, jemaah punya keinginan besar untuk menjalankan ibadah. Bukan memberi kepastiann, pengelola First Travel malah menyuruh jemaah introspeksi diri.

"Dibilang ‘ibu harus sabar, ini ujian, belum takdir’. Sampai dibilang harus instropeksi diri," ujar Aldwin.

Selama ini, kata Aldwin, jemaah dugaan korban penipuan First Travel sudah cukup sabar menghadapi persoalan yang menimpanya. Akan tetapi, kesabaran mereka ada batasnya dan akhirnya menempuh jalur hukum dengan melaporkan First Travel ke Bareskrim Polri.

Jemaah yang melapor, kata Aldwin,  adalah mereka yang termasuk orang dengan kategori luar biasa menahan kesabaran. "Intinya mereka yang saat ini melapor adalah jemaah yang luar biasa tahan sabar," katanya.

Lebih lanjut dikatakan Aldwin, para korban penipuan ini memiliki latar belakang profesi. Mulai dari kelas bawah hingga kelas atas.

"Bahkan ada yang sampai menjual dan menggadaikan sertifikat. Ini benar-benar perbuatan yang tak bertanggungjawab," tandas Aldwin.

Bareskrim Polri seperti diketahui telah menahan Andika Surachman dan istrinya, Anniesa Desvitasari karena dugaan penipuan. Keduanya diketahui direktur di perusahaan tersebut.

TERKINI
Berbeda dengan Berkeley, UCLA Tangani Protes Mahasiswa Pro-Palestina dengan Panggil Polisi Parlemen Vietnam Dukung Pengunduran Diri Ketua di Tengah Upaya anti-Suap Protes Kampus Jadi Tantangan Kampanye Terpilihnya Kembali Biden dan Partai Demokrat Korea Selatan Tingkatkan Kewaspadaan Diplomatik dengan Alasan Ancaman Korea Utara