Petugas Ancam Wartawan, Kementerian PUPR Minta Maaf

Kamis, 01/06/2017 01:25 WIB

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyampaikan permohonan maaf kepada redaksi Rakyat Merdeka Online (RMOL) atas ancaman terhadap wartawannya, Bunaiya Fauzi Arubone.

Melalui Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Endra S. Atmawidjaja, melayangkan permohonan maaf.

"Kementerian PUPR sangat menghargai peran dan tugas para jurnalis atau wartawan sebagai mitra kerja dalam bidang kehumasan," tulis Endra dalam surat resmi Kementerian PUPR bernomor UM.01.10-50/141.

Kementerian PUPR menekankan bahwa pihaknya melindungi sepenuhnya hak-hak para wartawan yang bertugas meliput berbagai kegiatan di lingkungan Kementerian PUPR sesuai amanat UU 40/1999 tentang Pers.

"Kami menilai hal ini sebagai sebuah kesalahpahaman dan untuk itu kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," kata Endra.

Diketahui, Kekerasan terhadap seorang jurnalis kembali mengalami kekerasan. Kali ini, wartawan Kantor Berita Politik RMOL, Bunaiya Fauzi Arubone, diancam dan dicekik oleh seorang petugas protokoler Kementerian PUPR.

Kejadian berlangsung di Ruang Serbaguna lantai 17, Gedung Utama Kementerian PUPR, setelah adzan magrib, Rabu (31/5).

Saat itu, Menteri Basoeki Hadimoeljono hendak membagi-bagikan plakat di acara pengukuhan pengurus Badan Kejuruan Teknik Lingkungan Persatuan Insinyur Indonesia periode 2017-2020.

Ketika Bunaiya mengaku hendak akan mengambil foto sang menteri, namun seorang petugas protokoler memintanya minggir karena hendak menaruh gelas. Ketika Bunaiya meminta izin untuk meminta foto, sayang malah makian yang didapat.

"Saya bilang sebentar bang belum dapat foto bagus. Tapi orang protokol PUPR itu bilang `monyet nih anak`," cerita Bunaiya.

TERKINI
Masih Seksi di Usia 61 Tahun, Demi Moore Dipuji Putrinya Rumer Wilis Perselisihan Hukum antara Jamie Spears dan Britney Spears Terus Berlanjut Presiden Joe Biden Beri Penghargaan Bergengsi untuk Michelle Yeoh Jewel Tampilkan Karya Seni dalam Balutan Gaun Perak Iris van Herpen