Jum'at, 24/02/2023 09:45 WIB
JAKARTA, Jurnascom - Kanselir Jerman, Olaf Scholz mengatakan, seharusnya "tidak ada ilusi" atas China, yang berusaha memposisikan dirinya sebagai mediator antara Rusia dan Ukraina, hampir setahun setelah invasi Moskow.
"Kita seharusnya tidak memiliki ilusi tentang China. Mereka sampai sekarang belum mengambil sikap melawan Rusia," kata Scholz dalam wawancara dengan penyiar ZDF.
Pernyataan kanselir datang saat Beijing bersiap mempresentasikan rencana perdamaian untuk konflik Ukraina minggu ini, tepat pada peringatan pertama invasi Rusia pada 24 Februari ke tetangganya.
Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri Komite Sentral Partai Komunis China, Wang Yi bertemu pada Rabu dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dan Presiden Vladimir Putin di Moskow.
Kanselir Jerman Prihatin dengan Kerusuhan di Prancis
Kanselir Jerman akan Telepon Putin untuk Tarik Pasukan Rusia dari Ukraina
Jerman Janji Dukung Ukraina Sepanjang Dibutuhkan
Menyusul kunjungan Wang, Negeri Beruang Merah itu mengatakan, Beijing telah menyampaikan pandangannya tentang pendekatan terhadap penyelesaian politik dari konflik tersebut.
Beijing telah berusaha memposisikan dirinya sebagai pihak netral dalam konflik tersebut, sambil mempertahankan hubungan dekat dengan sekutu strategis Rusia.
Amerika Serikat (AS) dan NATO sama-sama menyuarakan keprihatinan bahwa China mungkin berencana untuk memasok Rusia dengan senjata untuk menopang upaya perangnya.
Pada kunjungan terakhirnya ke Beijing pada November, Scholz telah menjelaskan kepada para pemimpin China bahwa pengiriman senjata semacam itu tidak dapat diterima. "Penting bagi kita untuk mengikuti situasi dengan cermat," kata Scholz.
Menjelang peringatan invasi Rusia, Scholz mengatakan Jerman tidak akan melepaskan dukungannya untuk Ukraina selama dibutuhkan dan diperlukan. "Pada saat yang sama kita harus melakukan segalanya untuk menghindari eskalasi," tambah Scholz.
Sumber: AFP