KPK Pantau Investasi Telkomsel ke GOTO

Selasa, 29/11/2022 08:25 WIB

Jakarta, Jurnas.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut mengawasi langkah penyertaan modal atau investasi yang dilakukan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) terhadap Gojek-Tokopedia (GOTO).

Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Karyoto mengatakan Direktorat Pencagahan dan Monitoring telah menggandeng Direktorat Penindakan untuk mengawasi investasi tersebut.

Menurut Karyoto, pihaknya biasanya akan mendapatkan input dari Direktorat Monitoring jika telah bekerja dalam melakukan pendalaman.

"Kita (Direktorat penindakan dan Eksekusi) juga kemarin sudah kerjasama dengan direktorat monitoring sudah intens monitoring mengenai hal ini (investasi GOTO). Kami biasanya akan mendapatkan feeding dari direktorat monitoring mengenai hal ini," ungkap Karyoto, di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (28/11/2022) malam.

"Kalau direktorat monitoring sudah turun, berarti dia memonitor lebih detail daripada kami melakukan penyelidikan," kata Karyoto menambahkan.

Karyoto mengakui pihaknya turut memelototi investasi itu lantaran sempat menuai pro kontra hingga menjadi perhatian publik. Terlebih sejumlah kalangan menilai langkah investasi itu janggal, sarat konflik kepentingan, hingga berpotensi merugikan negara.

"Iya begitu. Ya mereka kan pro-aktif juga kalau melihat hal yang sedang muncul pemberitaan di masyarakat mereka proaktif," ujar Karyoto.

Seperti diketahui, Telkomsel memiliki saham GOTO senilai US$450 juta atau setara dengan Rp 6,4 triliun pada November 2020. Nilai investasi itu setara dengan 23,7 miliar saham GOTO.

Telkomsel mengadakan perjanjian dengan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) atau Gojek untuk investasi dalam bentuk obligasi konversi atau convertible bond (CB) tanpa bunga sebesar US$150 juta atau setara dengan Rp 2,1 juta per Desember 2020.

Opsi beli saham preferen memberikan hak kepada Telkomsel untuk membeli tambahan saham preferen dari AKAB sebesar US$300 juta dan dapat dieksekusi dalam waktu 12 bulan pada harga US$5,049 per saham.

Pada 17 Mei 2021, Gojek dan Tokopedia melakukan merger menjadi PT GoTo Gojek Tokopedia dan membuat Telkomsel mengeksekusi CB sesuai perjanjian CB, dengan CB akan dikonversi menjadi saham.

Lalu pada 18 Mei 2021, Telkomsel telah menandatangani perjanjian pembelian saham untuk memesan 29.708 lembar saham konversi atau sebesar US$150 juta yang setara dengan Rp 2,1 triliun, dan 59.417 lembar saham tambahan dari opsi pembelian saham atau senilai US$300 juta atau setara Rp 4,29 triliun.

Berdasarkan perubahan akta pada 19 Oktober 2021, GOTO melakukan stock split dan mengubah jumlah kepemilikan saham Telkomsel dari 89.125 lembar saham, menjadi 23,72 miliar lembar saham.

Dengan investasi dan stock split ini, maka Telkomsel tercatat memperoleh saham GOTO pada harga Rp 270 per saham.

Sementara itu, Penurunan harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) yang signifikan membuat PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) harus membukukan unrealized loss atau kerugian yang belum terealisasi hingga Rp 811 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2022, TLKM menderita` kerugian` hingga Rp 881 miliar akibat berinvestasi pada saham teknologi tersebut. Sebagai catatan, BUMN itu menderita kerugian bahkan ketika harga saham GOTO berada di level IPO.

Per tanggal 31 Maret 2022, Telkomsel, anak usaha TLKM menyatakan nilai wajar investasi saham di GoTo dengan menggunakan nilai penawaran saham GoTo pada saat IPO sebesar Rp 338 per saham.

TERKINI
Keok dari Frosinone, Salernitana Degradasi ke Serie B Ten Hag Sebut Rashford Perlu Dukungan untuk Bangkit Sepakat! Arne Slot Jadi Pelatih Liverpool Musim Depan Wenger Beri Resep ke Arteta Jelang Derbi London Utara