AS Sanksi Perusahaan Iran

Jum'at, 09/09/2022 17:15 WIB

JAKARTA, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi perusahaan Iran yang dituduh mengoordinasikan penerbangan militer untuk mengangkut pesawat tak berawak Iran ke Rusia dan tiga perusahaan lain yang dikatakan terlibat dalam produksi pesawat tak berawak Iran.

AS menuduh Iran memasok drone ke Rusia untuk digunakan dalam perangnya di Ukraina, yang dibantah Teheran.

Departemen Keuangan AS, dalam sebuah pernyataan pada Kamis, mengatakan pihaknya menunjuk Layanan Bandara Safiran yang berbasis di Teheran, menuduhnya mengoordinasikan penerbangan militer Rusia antara Iran dan Rusia, termasuk yang terkait dengan pengangkutan drone, personel, dan peralatan terkait.

Departemen Keuangan juga menunjuk Paravar Pars Company, Design and Manufacturing of Aircraft Engines dan Baharestan Kish Company, menuduh mereka terlibat dalam penelitian, pengembangan, produksi, dan pengadaan drone Iran.

Departemen Keuangan memilih Paravar Pars Company untuk keterlibatan dalam rekayasa balik drone buatan AS dan Israel, tanpa menentukan model mana.

Kantor berita Reuters telah melaporkan bahwa beberapa drone Iran didasarkan pada pesawat tanpa awak dari negara lain, termasuk drone pengintai RQ-170 Sentinel AS yang ditangkap pada tahun 2011.

Juga ditunjuk adalah direktur pelaksana Baharestan Kish Company dan anggota dewan direksinya, Rehmatollah Heidari.

"Militer Rusia menderita kekurangan pasokan besar di Ukraina, sebagian karena sanksi dan kontrol ekspor, memaksa Rusia untuk beralih ke negara-negara yang tidak dapat diandalkan seperti Iran untuk pasokan dan peralatan," kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada Kamis (8/9).

Blinken menambahkan AS akan memegang tanggung jawab mereka yang mendukung Rusia dalam invasi ke Ukraina.

Bulan lalu, seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa pesawat tak berawak Rusia buatan Iran telah mengalami banyak kegagalan.

"Kami menilai bahwa Rusia bermaksud menggunakan UAV Iran ini, yang dapat melakukan serangan udara-ke-permukaan, peperangan elektronik, dan penargetan, di medan perang di Ukraina," kata pejabat itu.

Rusia kemungkinan besar berencana untuk mengakuisisi ratusan kendaraan udara tanpa awak (UAV) seri Mohajer-6 dan Shahed, kata pejabat AS itu.

Ribuan orang tewas dan kota-kota Ukraina menjadi puing-puing sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada Februari dalam serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua. Rusia menyebut tindakannya di Ukraina sebagai operasi militer khusus.

Sanksi Kamis datang ketika pembicaraan tidak langsung antara Iran dan AS hanya membuat kemajuan tersendat menuju menghidupkan kembali kesepakatan 2015 yang membatasi program nuklir Iran dengan imbalan bantuan dari beberapa sanksi.

Penarikan Washington dari kesepakatan di bawah Presiden Donald Trump pada Mei 2018 dan penerapan kembali sanksi mendorong Teheran untuk melanggar pembatasan nuklir perjanjian itu.

SUMBER: REUTERS

TERKINI
Taylor Swift Sedih Tinggalkan Pacar dan Teman-temannya untuk Eras Tour di Eropa Album Beyonce Cowboy Carter Disebut Layak Jadi Album Terbaik Grammy 2025 Ryan Gosling Bikin Aksi Kejutan ala Stuntman The Fall Guy di Universal Studios Dwayne Johnson Senang Jadi Maui Lagi di Moana 2