Kamis, 18/11/2021 15:36 WIB
Beijing, Jurnas.com - Raksasa real estat China yang dilanda krisis, Evergrande, menjual seluruh sahamnya di perusahaan streaming film dan televisi HengTen seharga US$273 juta. Langkah ini dilakukan untuk membayar bunga utang.
Sementara itu indikasi lain dari krisis uang tunai di pasar properti China ialah, perusahaan besar lain dilaporkan mengumpulkan dana segar.
Perdagangan di Country Garden Services ditangguhkan pada Kamis (17/11), karena tampaknya akan menjual US$1 miliar saham baru.
Dikutip dari Reuters, Evergrande yang dibebani dengan utang sekitar US$300 miliar, mengatakan akan membukukan kerugian lebih dari US$1 miliar dari penjualan sisa 18 persen sahamnya di HengTen.
Evergrande Digeruduk Ratusan Investor: Kembalikan Uang Kami!
Utang Menumpuk, 63 Proyek Evergrande Jalan Terus
Qatar Pesan Kapal Pengangkut LNG dari China
Pekan lalu, Evergrande menjual 5,7 persen saham di HengTen, yang menghasilkan sekitar US$145 juta.
Pengumuman kesepakatan itu datang hanya sehari sebelum batas waktu pembayaran bunga jatuh tempo sebesar US$148 juta.
Evergrande sejauh ini menghindari default pada utangnya, dengan melakukan pembayaran yang lewat jatuh tempo tepat sebelum masa tenggang 30 hari berakhir.
Pada awal tahun ini, Evergrande memiliki saham mayoritas di HengTen, yang digambarkan sebagai Netflix-nya China, tetapi menjual sahamnya untuk mengumpulkan uang guna memenuhi komitmen keuangannya.
Pemegang saham perusahaan besar HengTen lainnya adalah raksasa teknologi China Tencent, yang membeli 7 persen saham dari Evergrande pada Juli lalu dengan harga sekitar US$266 juta.
Saham Evergrande sekitar 2,5 persen lebih rendah hari ini, sementara saham HengTen melonjak lebih dari 23 persen.
Sementara itu, Country Garden Services yang terdaftar di Hong Kong akan menjual 150 juta saham baru dengan diskon hampir 10 persen dari harga perdagangan terakhir mereka.
Perusahaan dilaporkan berencana untuk menggunakan dana tersebut untuk potensi pengambilalihan, pengembangan bisnis baru dan tujuan umum perusahaan.