Jum'at, 01/10/2021 05:45 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Presiden Barcelona, Joan Laporta sadar bahwa keputusan tertentu perlu dibuat mengenai masa depan Ronald Koeman di Barcelona, dan yang jelas setelah kekalahan 3-0 Blaugrana dari Benfica di Liga Champions adalah bahwa manajer Belanda itu tidak diharapkan untuk bertahan di klub.
Dilansir Marca, Jumat (01/10), satu-satunya masalah bagi dewan Barcelona saat ini adalah bagaimana dan kapan mereka akan secara resmi berpisah dengan Koeman, yang akan memimpin tim untuk pertandingan melawan Atletico Madrid di Estadio Wanda Metropolitano pada Minggu (03/10) nanti.
Untuk saat ini, kandidat terdepan untuk menggantikan Koeman adalah Xavi Hernandez, Andrea Pirlo dan Roberto Martinez, tetapi kejutan di menit terakhir tidak boleh dikesampingkan.
Laporta harus membuat keputusan berdasarkan proyek olahraga klub, tetapi presiden Barcelona sadar bahwa jika dia memilih Pirlo atau Martinez dan pelatih berikutnya gagal, penggemar akan berbalik menentangnya.
Liverpool Mata-matai Striker Incaran Arsenal
Joan Laporta Ingin Xavi Tinggalkan Barcelona Akhir Musim
West Ham Saingi Arsenal dalam Perburuan Santiago Gimenez
Sementara itu, membawa Xavi kembali ke Catalonia adalah pilihan yang didukung oleh banyak pihak di Barcelona dan tidak akan dilihat semata-mata sebagai pilihan Laporta . Artinya, jika Xavi gagal menghidupkan kembali tim, Laporta bukan satu-satunya orang yang harus disalahkan.
Kesulitan keuangan Barcelona juga menjadi masalah, karena pemutusan kontrak Koeman akan merugikan klub sekitar 12 juta euro.
Klub masih harus memenuhi batas gaji yang ditetapkan oleh LaLiga jika mereka melanjutkan dengan memecat Koeman , dan pelatih asal Belanda itu tidak diharapkan untuk menyerahkan uang itu karena cara dia diperlakukan dalam beberapa bulan terakhir.
Laporta juga sedang mempertimbangkan kapan waktu yang tepat untuk menggantikan Koeman, dengan pertandingan melawan Atletico datang terlalu cepat.
Logika menunjukkan bahwa Barcelona bisa menunggu sampai jeda internasional untuk memecat Koeman, karena pelatih baru dapat memiliki waktu dua minggu untuk bekerja dengan tim menjelang pertandingan berikutnya.