Selasa, 07/09/2021 08:10 WIB
Gaza, Jurnas.com - Israel melancarkan serangan udara terhadap Gaza pada Senin (6/9) malam. Serangan udara tersebut merupakan balasan terhadap peluncuran balon pembakar dari daerah kantong Palestina yang diblokade.
Menyalahkan Hamas untuk balon pembakar tersebut, tentara Israel mengatakan telah menargetkan lokasi milik kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza.
"Semalam, jet tempur IDF menyerang bengkel pembuatan roket Hamas, serta kompleks militer Hamas di Khan Yunis," kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Selasa (7/9).
"Serangan itu sebagai tanggapan terhadap Hamas yang meluncurkan balon pembakar ke wilayah Israel," tambah pernyataan itu.
Serangan Udara Israel di Jalur Gaza Tewaskan 10 Orang
Serangan Udara Israel Tewaskan Tiga Tentara di Suriah
Pelapor Khusus PBB Sebut Serangan Israel di Gaza Ilegal
Saksi mata mengatakan bahwa tentara juga menembakkan artileri ke utara Gaza.
Menurut sumber-sumber medis di daerah kantong Palestina, tidak ada yang terbunuh.
Sebelumnya pada hari itu, petugas pemadam kebakaran Israel mengatakan bahwa balon pembakar telah menyebabkan tiga kebakaran hutan di lokasi yang dekat dengan Jalur Gaza.
Meluncurkan perangkat darurat adalah taktik umum militan di Gaza, yang telah diblokade Israel selama hampir 15 tahun. Israel sering merespons dengan serangan udara.
Serangan Senin terjadi setelah enam warga Palestina keluar dari penjara Israel pada hari sebelumnya melalui sebuah terowongan, memicu perburuan besar-besaran.
Hamas dan Israel terlibat dalam konflik 11 hari yang menghancurkan pada bulan Mei, yang terburuk antara kedua belah pihak dalam beberapa tahun.
Meskipun berakhir dengan gencatan senjata yang ditengahi Mesir dan janji untuk bantuan Qatar untuk mengurangi kemiskinan di daerah kantong Palestina, balon pembakar dan bentrokan perbatasan sesekali terus berlanjut di bulan-bulan sejak itu.