Sabtu, 20/04/2024 15:59 WIB

Serangan Udara Israel di Jalur Gaza Tewaskan 10 Orang

Ledakan yang menargetkan apartemen perumahan terdengar sekitar pukul 02.00 waktu setempat pada Selasa (23:00 GMT Senin) di berbagai bagian Gaza.

Sebuah ledakan terlihat setelah serangan udara Israel di Jalur Gaza selatan pada 9 Mei 2023 (Ashraf Amrah / Reuters)

JAKARTA, Jurnas.com - Setidaknya 10 orang telah tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza. Militer Israel mengklaim menargetkan anggota gerakan Jihad Islam Palestina.

"Sebanyak 10 orang tewas di Jalur Gaza, dan sejumlah orang yang belum dikonfirmasi terluka dalam serangan udara Israel," kata Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan kepada Youmna El Sayed dari Al Jazeera.

 

Gerakan Jihad Islam Palestina mengumumkan pada Selasa (9/5) bahwa tiga pemimpinnya tewas dalam serangan udara tersebut. Almarhum diidentifikasi sebagai Jihad al-Ghannam, Khalil al-Bahtini, dan Tariq Izz al-Deen.

Ketiganya tewas bersama istri dan beberapa anak mereka, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan yang tidak memberikan perincian tentang istri mereka atau berapa banyak anak yang terbunuh dan usia mereka.

Saksi mata mengatakan sebuah ledakan menghantam lantai atas sebuah gedung apartemen di Kota Gaza dan sebuah rumah di selatan kota Rafah, lapor kantor berita Reuters.

Tentara Israel mengatakan serangan udara, dengan nama sandi "Operasi Perisai dan Panah", menargetkan tiga anggota Jihad Islam Palestina yang diklaim bertanggung jawab atas serangan roket baru-baru ini ke Israel.

Pekan lalu, rudal Israel menghantam Jalur Gaza yang berpenduduk padat setelah roket ditembakkan ke wilayah Israel setelah kematian di penjara Israel dari penyerang kelaparan terkenal Palestina Khader Adnan.

Adnan, seorang aktivis yang berafiliasi dengan Jihad Islam Palestina, meninggal setelah hampir tiga bulan mogok makan. Memprotes penangkapannya tanpa dakwaan, Adnan menolak makan selama 87 hari, menurut Perhimpunan Tahanan Palestina.

Pengeboman Israel pekan lalu merusak beberapa daerah di Gaza, termasuk al-Safina, al-Baydar dan dekat lingkungan al-Zaytoun, lapor Maram Humaid dari Al Jazeera.

Hashel Mubarak al-Swerki, ayah 11 anak berusia 58 tahun, meninggal setelah terluka parah oleh pecahan peluru dari serangan Israel di barat laut Kota Gaza. Lima orang lainnya juga terluka oleh rudal Israel di timur Beit Hanoun, di utara jalur yang dikepung.

Ketenangan dipulihkan setelah pejabat Qatar, Mesir, dan PBB turun tangan untuk menengahi perjanjian gencatan senjata antara Israel dan faksi bersenjata Palestina, kata para pejabat.

Untuk mengantisipasi peluncuran roket Palestina sebagai tanggapan atas serangan udara pada hari Selasa, militer Israel mengeluarkan instruksi yang menasihati penduduk Israel dari komunitas dalam jarak 40 km (25 mil) dari Gaza untuk tetap dekat dengan tempat perlindungan bom yang ditunjuk, kantor berita Associated Press melaporkan.

COGAT, sebuah unit di kementerian pertahanan Israel yang mengoordinasikan urusan sipil dengan otoritas Palestina, mengatakan dua penyeberangan dengan Gaza telah ditutup untuk masuk dan keluar orang dan barang sampai pemberitahuan lebih lanjut, lapor Reuters.

Sumber: Al Jazeera

KEYWORD :

Serangan Udara Israel Jalur Gaza Jihad Islam Palestina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :