Jum'at, 03/09/2021 14:10 WIB
Jakarta, Jurnas.com - Juru bicara Partai Keadilan dan Pembangunan (AK) Turki, Omer Celik mengatakan bahwa bulan lalu, setelah Taliban mengambil alih kekuasaan, Turki mengevakuasi lebih dari 1.400 warganya dari Afghanistan.
"Kami mengikuti perkembangan di Afghanistan. Mulai 16 Agustus, 1.409 warga Turki dievakuasi dalam tujuh ekspedisi," kata Omer Celik setelah pertemuan tertutup dewan eksekutif pusat partai di ibu kota Ankara dilansir Middleeast, Jumat (03/09).
Celik mengatakan, Afghanistan adalah masalah kebijakan luar negeri utama dunia. Ia juga berterima kasih kepada semua orang yang terlibat dalam operasi evakuasi.
Mengenai masa depan bandara di ibu kota Afghanistan, Kabul, dia mengatakan Taliban mengusulkan agar Turki mengoperasikan bandara, asalkan keamanan dijamin oleh kelompok itu.
Iran Belum Mau Akui Pemerintahan Taliban
PBB Desak Bantuan Kemanusiaan Segera Dikirim ke Afghanistan
AS dan Inggris Peringatkan Warganya Hindari Hotel Afghanistan
"Misi semacam itu akan menguntungkan rakyat Afghanistan," kata Celik, seraya menambahkan bahwa Turki akan mengevaluasi proposal tersebut dengan mempertimbangkan keselamatan personelnya, hubungan persahabatan historis dengan Afghanistan, dan hak serta kepentingan Turki.
"Kami berharap Afghanistan akan dibersihkan dari semua kelompok teroris ini sesegera mungkin, dan penderitaan rakyat Afghanistan akan berakhir."
Daesh mengaku bertanggung jawab atas pemboman bunuh diri 23 Agustus di dekat bandara yang merenggut nyawa hampir 170 warga Afghanistan dan 13 anggota militer AS.
Serangan itu terjadi ketika warga Afghanistan berbondong-bondong ke bandara secara massal pada hari-hari terakhir upaya ekstraksi AS, yang melihat lebih dari 124.000 orang diangkut keluar dari Afghanistan.
Taliban menguasai Afghanistan setelah mengambil Kabul pada 15 Agustus, dengan presiden dan pejabat tinggi lainnya melarikan diri dari negara itu.
Keyword : Kelompok Taliban Warga Turki Wilayah Afghanistan