Dari banyaknya aktivitas dan tamu jaringan muda gereja Protestan yang datang ke Kaimana, dan harus dilayani dengan baik, muncul ide membuka usaha jasa pariwisata.
Namun, dengan wabah pandemi corona yang terjadi sejak awal Maret 2020, mengakibatkan terjadi penurunan aktivitas di wilayah pelabuhan, termasuk untuk bongkar muat.