https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Hiburan Gaya Hidup Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Rembuk Nasional Gerakan Perempuan Rebut Kedaulatan

| Minggu, 21/07/2019 18:30 WIB

Rembuk Nasional Gerakan Perempuan menjadi ruang penting untuk terus mendesak perubahan dan keadilan bagi perempuan. Aksi yang pernah dilakukan oleh Solidaritas Perempuan (Foto: Solidaritas Perempuan)

Kendari, Jurnas.com - Solidaritas Perempuan mengkonsolidasikan gerakan perempuan nasional dalam kegiatan yang bertajuk Rembuk Nasional Gerakan Perempuan.

Rembuk ini akan dihadiri oleh setidaknya 300 perempuan dari 12 wilayah di Indonesia berikut dengan jaringan nasional, regional dan global.

Pada rembuk ini, perempuan dengan berbagai latar belakang situasi maupun identitas akan berdiskusi dan membahas berbagai situasi yang dialami oleh perempuan di wilayahnya, sekaligus berbagai pengalaman dan perjuangan perlawanan yang telah dilakukan bersama Solidaritas Perempuan.

Baca juga :
Kemnaker Terus Dorong BLK Komunitas Tingkatkan Kualitas Pelatihan

Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan Puspa Dewy mengatakan solidaritas Perempuan sebagai organisasi perempuan yang terus memperjuangkan hak-hak perempuan melihat bahwa saat ini adalah momentum penting untuk mengingatkan pemerintah agar juga memperhatikan kepentingan dan pemenuhan hak-hak perempuan di Indonesia.

"Kami ingin mengkonsolidasikan ide, gagasan, dan kepentingan perempuan dari akar rumput untuk menjadi agenda politik perempuan yang didorong kepada pemerintah” ujarnya.

Baca juga :
Perempuan Desak Pemimpin Terpilih Hentikan Eksploitasi Bumi

Kegiatan ini mengangkat tema Meneguhkan Posisi Politik Perempuan untuk Kedaulatan Perempuan. Menurut Puspa, politik perempuan diartikan sebagai perjuangan perempuan untuk terus menyuarakan dan memperjuangkan hak-haknya untuk dipenuhi, dilindungi, dan dihormati oleh negara.

“Meneguhkan Posisi Politik Perempuan adalah sebuah upaya untuk memperkuat inisiatif-inisiatif perempuan dalam mempertahankan dan merebut kedaulatan perempuan atas hidup dan sumber-sumber kehidupannya,” jelas Puspa.

Baca juga :
Keamanan Nasional Harus Berorientasi Global dan Jangka Panjang

“Rembuk ini, digagas berdasarkan situasi perempuan yang saat ini masih mengalami ketidakadilan dan diskriminasi,” lanjutnya.

Sementara itu, Risma Umar selaku Panitia Pengarah mempertegas bahwa ruang ini adalah ruang yang strategis bagi gerakan perempuan untuk saling mengambil pembelajaran penting dan bersolidaritas untuk perjuangan hak-hak perempuan di Indonesia.

“Kami percaya bahwa perempuan telah memiliki berbagai inisiatif perjuangan yang bisa menginspirasi dan memperkuat gerakan secara lebih luas. Karenanya, rembuk ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menyediakan ruang, bagi gerakan perempuan di tingkat lokal, nasional, hingga internasional untuk saling berbagi pengalaman dan kekuatan dalam perjuangan yang dilakukan,” papar Risma.

Rembuk Nasional Gerakan Perempuan ini akan dilakukan pada 22-23 Juli 2019 di Kendari sebagai bagian dari rangkaian pelaksanaan Kongres VIII Perserikatan Solidaritas Perempuan.

Kendari dipilih menjadi tuan rumah perhelatan ini tidak lepas dari fakta bahwa gerakan perempuan di Kendari selama ini telah menjadi bagian penting dari gerakan sosial untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi rakyat Kendari.

“Perjuangan SP Kendari bersama dengan perempuan buruh migran di Konawe Selatan, perempuan buruh sawit di Konawe maupun perempuan nelayan di pesisir Teluk Kendari harus terus digaungkan dan menjadi perjuangan bersama perempuan di seluruh Indonesia.

"Untuk itu, Rembuk Nasional Gerakan Perempuan menjadi ruang penting bagi kami untuk terus mendesak perubahan dan keadilan bagi perempuan. Khususnya perempuan di Sulawesi Tenggara," tegas Wa Ode Surtiningsi Panitia Pelaksana Rembuk. 

()
KEYWORD :

Rembuk Nasional Solidaritas Perempuan

Terkini | Kamis, 31/07/2025 10:17 WIB

The Handmaid`s Tale S2E5 `Seeds` : Kesehatan Fisik dan Mental June Osbourne Ambruk

Tutup Bimtek, Puan Ingatkan Seluruh Anggota Legislatif PDIP Solid Bekerja Untuk Rakyat

Komisi III DPR: KUHAP Baru Harus Hadirkan Keseimbangan antara Negara dan Rakyat

The Sandman S2E9 `The Kindly Ones`: Lyta Diperalat Para Takdir yang Menyerang Dreaming

Anggota DPR Dorong Penguatan Manajemen dan Penguatan BPR

PPATK: Pemblokiran Rekening Dormant untuk Melindungi Hak Nasabah

Bukan Pesta Kesedihan, Ozzy Osbourne Ingin Lagu Justin Bieber Diputar di Pemakamannya

Ozzy Osbourne Wafat, Justin Bieber Kenang Kerja Bareng 15 Tahun Lalu

Ozzy Osbourne akan Disemayamkan dengan Prosesi Pemakaman Sederhana

Korut Tepis Harapan AS, Trump Tetap Berkomitmen pada Denuklirisasi

Intelijen Israel Tuding Hamas Alihkan Bantuan di Gaza, Analis USAID Membantah

China-AS Lanjutkan Perundingan Dagang, Presiden Lai Tunda Kunjungi AS

Hari Kedua Gencatan Senjata, Thailand Tuduh Kamboja Melanggar Kesepakatan

Gempa Terbesar Melanda Rusia Sejak 1952, Berefek Tsunami Sepanjang Pasifik

Puan di Penutupan Bimtek PDIP: Kader Harus Jadi Pelopor, Bukan Pelapor!

Wamensos Sebut Kopdes Berpotensi Tingkatkan Graduasi Penerima Bansos

Lajang Berpenghasilan Tinggi Lebih Siap Menjalin Cinta, Studi Ungkap Alasannya

Kawal Implementasi Pasal 33 UUD 1945, Gerbang Tani Usulkan KEK Petani dan Nelayan

https://journals.daffodilvarsity.edu.bd/?login=

toto macau

dota777 pulsa777 daftar pulsa777