https://www.jurnas.com/images/img/conf-Jurnas_11.jpg
Beranda News Ekonomi Ototekno Gaya Hidup Hiburan Olahraga Humanika Warta MPR Kabar Desa Terkini

Iran Ancam Kembangkan Rudal dan Nuklir Besar-besaran

Supianto | Senin, 23/04/2018 04:10 WIB

Iran tidak berupaya mengembangkan bom nuklir, tetapi tanggapan Tehran terhadap penarikan AS akan memulai kembali produksi uranium yang diperkaya bahan pembuat bom. Menteri Luar negeri Iran Mohammad Javad Zarif

New York - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif memperingatkan Tehran akan mengembangkan dan memproduksi nuklir besar-besaran jika Amerika Serikat (AS) menanggalkan kesepakatan nuklir 2015.

Kepada wartawan di New York, Zarif mengatakan Iran tidak berupaya mengembangkan bom nuklir, tetapi tanggapan Tehran terhadap penarikan AS akan memulai kembali produksi uranium yang diperkaya bahan pembuat bom.

"Gedung Putih seharusnya tak takut Iran memproduksi bom nuklir, tetapi kami akan penuh semangat mengembangkan nuklir kami," ujar Zarif yang berada di AS untuk menghadiri pertemuan PBB tentang mempertahankan perdamaian, dikutip dari Arab News, Senin (23/4).

Baca juga :
Instruksi Kabareskrim Polri Petakan Dugaan Aliran Dana Narkoba untuk Nyaleg 2024

Sebelumnya, Presiden Donald Trump menetapkan tenggat waktu 12 Mei bagi Eropa untuk merevisi perjanjian 2015 dengan imbalan tak menjatuhi sanksi tambahan untuk keuangan Iran.

Komentar Zarif,  menyusul peringatan awal bulan ini dari Presiden Iran Hassan Rouhani bahwa Washington akan "menyesalkan" penarikan dari kesepakatan nuklir, dan bahwa Iran akan merespon dalam waktu seminggu jika itu terjadi.

Baca juga :
AS dan PBB Kecam Rasisme Fans Valencia di Mestalla

Nasib kesepakatan Iran akan menjadi masalah utama selama kunjungan kenegaraan Presiden Emmanuel Macron ke Washington pada Senin, diikuti dengan pembicaraan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Washington pada Jumat.

Zarif mengatakan, para pemimpin Eropa harus menekan Trump untuk tetap berpegang pada kesepakatan nuklir, jika AS bermaksud mempertahankan kredibilitas dalam komunitas internasional dan untuk mematuhinya, daripada menuntut sanksi lebih banyak.

Baca juga :
Microsoft Sebut Peretas China Memata-matai Infrastruktur Vital AS

Para pemimpin Eropa berharap membujuk Trump untuk menyelamatkan kesepakatan itu, jika mereka setuju untuk menekan Iran berhenti uji coba rudal dan memoderasi pengaruh regionalnya di Yaman, Suriah dan Libanon.

"Jika Amerika Serikat mengubur kesepakatan itu, Iran tidak mungkin tetap pada kesepakatan bersama penandatangan lainnya, Inggris, China, Perancis, Jerman dan Rusia," kata Zarif

"Itu sangat tidak mungkin. Penting bagi Iran untuk menerima manfaat dari perjanjian tersebut dan tidak ada cara bahwa Iran akan melakukan satu sisi implementasi perjanjian," sambungnya.

Zarif, yang akan menghadiri pertemuan PBB untuk mempertahankan perdamaian pekan ini, memperingatkan langkah-langkah drastis yang sedang dibicarakan di Iran.

 

(Supianto)
KEYWORD :

Iran Amerika Serikat Eropa Nuklir