Jangan Remehkan Lutut, Ini Fungsinya

Mutiul Alim | Jum'at, 02/02/2018 07:33 WIB

Ilustrasi bagian lutut

Jangan remehkan fungsi lutut. Meskipun berukuran kecil, hampir semua pekerjaan yang Anda lakukan dengan kaki membutuhkan lutut Anda. Sendi engsel yang terdapat pada lutut sangat berperan dalam membantu Anda untuk berdiri, berjalan, jongkok, melompat hingga berlari.

Dari sedemikian banyak fungsinya, beberapa fakta lutut di bawah mungkin belum Anda ketahui. Yuk lihat apa saja.

1. Bayi dilahirkan tanpa tempurung lutut

Saat bayi lahir, tempurung lututnya baru berupa tulang rawan lunak. Tempurung lutut baru benar-benar terbentuk ketika mereka menginjak usia dua hingga enam tahun.

2. Lutut menghubungkan dua tulang

Lutut merupakan pertemuan antara tulang paha dengan tulang tibia, yang terikat dengan sendi engsel. Sendi pada lutut memungkinkan Anda untuk menendang sambil melompat, atau berlari sambil melompat.

3. Anda masih bisa berjalan tanpa tempurung lutut

Tempurung lutut atau patella adalah tulang kecil yang melindungi sendi pada lutut Anda. Meskipun –misalnya- Anda mengalami kecelakaan dan tempurung lutut Anda hancur, maka dokter akan membuang tempurung lutut Anda, dan Anda masih bisa berjalan tanpa tempurung lutut tersebut. Hanya saja Anda akan sedikit kesulitan untuk berlutut.

4. Lutut rentan cedera

Lutut rawan terserang cedera, seperti lecet, sakit, nyeri, luka-luka. Bahkan gesekan atau tarikan yang berulang-ulang dapat menyebabkan ligamen dan tendon mengalami cedera serius, seperti robeknya meniskus atau peradangan kronis.

5. Lutut kerap jadi sasaran penembakan

Jika Anda pernah melihat polisi menembak pencuri atau penjahat yang melarikan diri saat ditangkap, maka yang menjadi sasaran utama untuk melumpuhkan mereka adalah dengan menembak lutut. Dengan menembakkan peluru ke lutut, maka akan melumpuhkan pelaku kejahatan untuk sementara waktu atau bahkan permanen.

6. Lutut bermakna penyerahan diri

Pernah melihat bagaimana aktor-aktor penjahat yang ada di TV menyerah ketika nyawanya terancam? Ya, mereka akan berdiri di atas kedua lutut sembari meminta ampun. Lutut juga perlambang penyerahan diri terhadap sesuatu yang besar dan kuat. Konon, di Yunani kuno ungkapan ‘lutut-lutut para dewa’ digunakan untuk sesuatu yang berada di luar kendali manusia.

7. Ada puisi tentang lutut

Penyair pencipta puisi anak ‘Stop, Thief!’ atau ‘Berhenti, pencuri!’, Shel Silverstein pernah membayangkan jika seseorang mencuri lutut anak-anak, lalu Shel akan meminta polisi untuk mencari lutut-lutut tersebut. “Kaki-kaki saya kini tidak terhubung,” ujar Shel dikutip dari Mental Floss.