Kamis, 25/04/2024 01:49 WIB

Sejumlah Dokter Inggris Usulkan Masa Tunggu Suntikan Vaksin Pfizer Diperpendek

Tetapi Pfizer dan BioNTech telah memperingatkan bahwa mereka tidak memiliki bukti bahwa vaksin mereka akan terus melindungi jika dosis kedua diberikan lebih dari 21 hari setelah yang pertama.

Vaksin virus corona baru (COVID-19) buatan Pfizer. (Foto: Reuters)

London, Jurnas.com - Sekelompok dokter Inggris telah menulis surat kepada kepala petugas medis Inggris untuk memintanya memotong jarak antara dosis vaksin Pfizer dan BioNTech menjadi enam minggu dari maksimal 12 minggu.

Inggris memprioritaskan pemberian dosis pertama vaksin COVID-19, memungkinkan hingga 12 minggu sebelum dosis kedua, untuk memberikan perlindungan awal pada jumlah maksimum orang.

Tetapi Pfizer dan BioNTech telah memperingatkan bahwa mereka tidak memiliki bukti bahwa vaksin mereka akan terus melindungi jika dosis kedua diberikan lebih dari 21 hari setelah yang pertama.

Dilansir dari Reuters, British Medical Association (BMA) mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diemail pada Sabtu (23/1) bahwa mereka telah menulis kepada Chief Medical Officer (CMO) untuk Inggris Chris Whitty.

BMA mengatakan mendukung pemberian dosis kedua hingga 42 hari setelah dosis pertama, tetapi jarak yang lebih lama tidak sejalan dengan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia.

Oleh karena itu, CMO mendesak CMO untuk segera meninjau posisi Inggris saat ini dari dosis kedua setelah 12 minggu. "Strategi Inggris semakin terisolasi dari banyak negara lain," kata BMA.

"Anggota BMA juga prihatin bahwa, mengingat pasokan yang tidak dapat diprediksi, mungkin tidak ada jaminan bahwa dosis kedua vaksin Pfizer akan tersedia dalam waktu 12 minggu."

Whitty mengatakan pada konferensi pers pada Jumat (22 Jan) bahwa jarak yang lebih panjang antara dosis adalah keputusan kesehatan masyarakat yang bertujuan memvaksinasi lebih banyak orang dan berdasarkan keyakinan bahwa sebagian besar perlindungan berasal dari suntikan pertama.

Inggris menggunakan dua vaksin, satu dari Pfizer dan yang lainnya dari AstraZeneca.

AstraZeneca telah mendukung kesenjangan antara pukulannya, mengatakan data menunjukkan kesenjangan 8-12 minggu adalah "titik manis" untuk kemanjuran.

Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui email bahwa prioritasnya adalah melindungi sebanyak mungkin orang secepat mungkin.

"Keputusan ... untuk mengubah interval dosis vaksin mengikuti peninjauan data secara menyeluruh dan sejalan dengan rekomendasi dari empat kepala petugas medis Inggris," kata juru bicara DHSC.

Sekitar 5,38 juta orang telah diberi dosis pertama vaksin di Inggris, data pemerintah menunjukkan.

KEYWORD :

Vaksin Pfizer Inggris BioNTech Virus Corona




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :