Kamis, 09/05/2024 02:41 WIB

TEI 2020 Raup US$1,2 Miliar, Wamendag Puji Kolaborasi Stakeholder

Trade Expo Indonesia (TEI) ke-35 tahun ini sukses besar. Meskipun dilakukan secara virtual, tetapi capaiannya melampaui target.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Trade Expo Indonesia (TEI) ke-35 tahun ini sukses besar. Meskipun dilakukan secara virtual, tetapi capaiannya melampaui target.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) awalnya menargetkan transaksi sebesar US$1 miliar, namun realisasinya mencapai US$1,2 miliar atau 20 persen melebihi target semula.

Menanggapi hal tersebut, Wamendag Jerry Sambuaga mengatakan bahwa sejak semula ia bersama Mendag dan seluruh pelaksana di Kemendag memang sudah optimistis.

"Seperti yang sering kita kemukakan, bahwa meski pandemi tapi peluang kan selalu ada. Ada pergeseran pola produksi dan konsumsi, nah itu yang kita pelajari dan kita tangkap. Keterampilan untuk menyesuaikan diri dengan konteks yang berubah ini yang harus terus ditingkatkan baik di level pemerintah maupun dunia usaha," kata Wamendag dalam keterangannya pada Jumat (18/12).

Selain optimisme, Wamendag mengatakan faktor kesuksesan TEI 2020 adalah karena kolaborasi antar stakeholder luar biasa. Dalam internal Kemendag ia menyebut bahwa kinerja Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional beserta unit yang lain sangat optimal. Sementara upaya para pengusaha juga sangat bagus.

"Dan yang penting sebenarnya ini menandakan dari optimisme terhadap outlook perdagangan internasional ke depan, khususnya bagi produk ekspor barang dan jasa Indonesia," tambah Jerry.

Catatan yang dirilis dari Kemendag menyebutkan bahwa dari US$1,2 miliar, transaksi barang dan jasa sebesar US$1,1 miliar dan transaksi investasi sebesar US$110 juta.

TEI tahun ini berhasil menghadirkan 690 pelaku usaha dan 7459 pelanggan (buyer) dari 127 negara dan mitra dagang lokal sebanyak 4.107. Tiongkok menjadi penyumbang transaksi dagang terbesar dengan jumlah US$505,01 juta. Selanjutnya disusul Jepang, Mesir dan Australia yang masing-masing mencatat US$224,2 juta, US$147,2 juta dan US$95,42 juta.

Dari segi produk yang ditransaksikan didominasi oleh kelapa sawit dan turunannya sebesar 33,32 persen dari keseluruhan transaksi. Lalu disusul oleh produk kertas sebesar 22,34 persen, makanan dan minuman kemasan sebesar 14,42 persen, kopi 7,15 persen dan kendaraan beserta suku cadang sebesar 4,79 persen. 13,3 persen sisanyadiisi oleh berbagai macam produk.

Melihat komposisi itu, Wamendag Jerry Sambuaga berbangga sekaligus bertekad agar ke depan produk manufaktur dan berbasis teknologi makin besar kontribusinya bagi ekspor.

"Sesuai dengan arahan Presiden bahwa kita harus mendorong produk bernilai tambah tinggi. Itu yang menjadi perhatian kita ke depan tentu tidak melupakan kontribusi produk dan komoditas yang sudah punya kinerja baik saat ini," terang dia.

Bagi Wamendag, TEI merupakan salah satu bagian dari rangkaian pengembangan dan promosi ekspor. Kegiatan ini terus diintegrasikan dan ditindaklanjuti dengan program kerja lain, termasuk perjanjian perdagangan.

Kabar terbaru soal perjanjian dagang adalah ditandatanganinya Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) pada Jumat (18/12) ini.

Wamendag menyebut bahwa penandatanganan IK CEPA akan menjadi penutup tahun yang baik bagi Kementerian Perdagangan pada khususnya dan tim ekonomi Indonesia pada umumnya. Dengan penandatanganan IK-CEPA, maka mitra dagang strategis Indonesia dengan pasar luas akan makin banyak.

Jerry menyatakan bahwa IK CEPA akan memperkuat perjanjian-perjanjian perdagangan yang sudah ada yang berkaitan dengan Korea di antaranya Asean Korean-FTA dan RCEP.

"IK CEPA istimewa karena ini merupakan perjanjian bilateral dimana preferensi yang kita dapatkan lebih mencerminkan kebutuhan dan keunggulan spesifik Indonesia serta membuka peluang investasi Korea ke Indonesia dan juga sebaliknya," tutup Wamendag.

KEYWORD :

Trade Expo Indonesia TEI 2020 Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :