Sabtu, 20/04/2024 12:08 WIB

Kedai Reka Jadi Wadah bagi Inovator Muda

Karena itu, dia berharap mahasiswa, dosen, inovator, dan masyarakat umum dapat memanfaatkan platform digital tersebut untuk berkolaborasi dengan industri.

Sekretaris Ditjen Dikti Kemdikbud, Paristiyanti Nurwardani (Foto: Muti/Jurnas)

Jakarta, Jurnas.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Sesdtijen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Paristiyanti Nurwardani menyebut platform Kedai Reka merupakan wadah bagi inovator muda Indonesia.

Karena itu, dia berharap mahasiswa, dosen, inovator, dan masyarakat umum dapat memanfaatkan platform digital tersebut untuk berkolaborasi dengan industri.

"Di sisi lain, industri dapat menggunakan usulan reka cipta yang ditawarkan oleh perguruan tinggi untuk membangun ekosistem reka cipta di Indonesia sebagai implementasi Kampus Merdeka," kata Paris dalam webinar `Ngopi di Kedai Bareng Kedaireka Jilid 2` pada Rabu (9/12).

Dari kolaborasi reka cipta melalui Kedai Reka, lanjut Paris, perguruan tinggi dan industri dapat mengakses pendanaan matching fund yang disediakan Kemdikbud dengan anggaran total Rp250 miliar.

"Karena kolaborasi dari perguruan tinggi dan industri menjadi syarat wajib untuk mengajukan hibah matching fund," sambung dia.

Sementara itu, Direktur PT Stechoq Robotika Indonesia Malik Khidir mengatakan Kedai Reka menjadi jalan agar Indonesia tidak hanya sekadar menjadi operator, melainkan inovator.

Malik menambahkan, Kedai Reka juga menjadi cerminan dari simbiosis mutualisme karena akan saling menguntungkan antara investor dan penerima investor.

"Kedai Reka dapat memfasilitasi antara investor, industri, kampus, dan sumber daya manusia. Mari berkarya bersama untuk kemajuan Indonesia," ujar dia.

Untuk diketahui, platform Kedai Reka akan diluncurkan pada 12 Desember 2020 mendatang oleh Kemdikbud melalui Ditjen Dikti.

KEYWORD :

Kedai Reka Penta Helix Ditjen Dikti Paristiyanti Nurwardani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :