Jum'at, 19/04/2024 09:55 WIB

27 Produk Inovasi Covid-19 Disebar ke 15 Daerah

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, 27 produk tersebut merupakan program Bakti Inovasi Kemristek/BRIN dalam rangka mempercepat penanganan Covid-19.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Inovasi Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro (Foto: Muti/Jurnas.com)

Yogyakarta, Jurnas.com - Sebanyak 27 produk inovasi yang dihasilkan oleh Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 didistribusikan ke 15 kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, 27 produk tersebut merupakan program Bakti Inovasi Kemristek/BRIN dalam rangka mempercepat penanganan Covid-19.

"Bakti Inovasi merupakan salah satu bentuk pertanggung jawaban Kemristek/BRIN kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan daya guna produk inovasi, mengetahui respons pengguna terhadap produk inovasi, dan mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi," kata Menristek dalam Rapat Kerja Kemristek/BRIN bertema `Membangun Ekosistem Inovasi` pada Jumat (27/11) di Yogyakarta.

Produk yang diserahkan dalam Bakti Inovasi Tahun 2020 itu antara lain Rapid Test Antibody (UGM), Ventilator Transport Convent-20 (UI), Automatic UVC Mobile Robot AUMR (Universitas Telkom), Uji CePAD Antigen (UNPAD), Purifier (UAI), dan Robot KECE (UNESA).

Diharapkan, lanjut Menristek, Bakti Inovasi ini dapat menjadi ruang interaksi antara peneliti dan masyarakat sebagai pengguna produk, sehingga proses penyempurnaan dapat terus dilakukan.

"Tujuan penerapan iptek melalui difusi produk-produk inovasi adalah mendorong inovasi sebagai upaya peningkatan produktivitas pembangunan, kemandirian, dan daya saing bangsa dapat dicapai," terang Menteri Bambang.

"Secara khusus, upaya ini diharapkan dapat menjadi peningkatan kepercayaan masyarakat atas hasil inovasi dalam negeri melalui riset dan rekayasa karya anak bangsa sendiri," lanjut Menristek.

Dalam kesempatan itu, Menristek juga mendorong adanya sinergi antar lembaga penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) di berbagai institusi agar saling bersinergi, guna melahirkan produk-produk yang masuk dalam sembilan fokus Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024.

Sembilan fokus tersebut ialah pangan, energi, kesehatan, transportasi, rekayasa keteknikan, pertahanan keamanan, kemaritiman, sosial humaniora-pendidikan-seni dan Budaya, dan multidisiplin lintas sektoral.

"Prioritas Riset Nasional merupakan produk turunan dari RIRN (Rencana Induk Riset Nasional, Red) dengan mengedepankan teknologi tepat guna, frontier teknologi, substitusi impor dan produk lokal, serta komersialisasi dan nilai tambah," tandas dia.

KEYWORD :

Menristek Bambang Brodjonegoro Bakti Inovasi Penanganan Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :