Sabtu, 20/04/2024 01:09 WIB

Kemdikbud Ingatkan Guru Tak Sibuk Urusan Administratif

Sebaliknya, guru harus mengutamakan substansi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa

Dirjen GTK Kemdikbud Iwan Syahril menyerahkan penghargaan dalam kegiatan apresiasi guru dan kepala sekolah (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Iwan Syahril mengingatkan para guru agar tidak menghabiskan waktu pada hal-hal yang bersifat administratif.

Sebaliknya, guru harus mengutamakan substansi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, guna menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul yang merupakan fokus Presiden Joko Widodo.

"Tiga hal penting yang harus dipahami dan diprioritaskan oleh para guru yakni siswa, siswa, dan siswa," tegas Iwan dalam kegiatan `Apresiasi Guru dan Kepala Sekolah Dedikatif, Inovatif, dan Inspiratif, Pendidikan Menengah (Dikmen) dan Pendidikan Khusus (Diksus) Tahun 2020` di Jakarta pada Senin (23/11) malam.

Hal itulah, lanjut Iwan, yang menjadi makna filosofis kebijakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) satu halaman, yakni dalam rangka mengurangi beban guru.

Iwan berharap, waktu bagi para pendidik lebih banyak untuk anak-anak sehingga mengurangi beban administrasi guru itu sendiri.

Adapun mengacu pada tajuk acara, inspirasi atas dedikasi dalam mengajar menjadi hal yang tidak kalah penting di dunia pendidikan. Iwan beralasan, seorang pendidik yang mencintai profesinya mampu menginspirasi yang lain.

"Guru itu harus jadi teladan. Guru itu harus menjadi pembangun semangat. Dalam situasi apapun kita jadi pembangkit semangat, bukan pelemah semangat," kata Iwan.

Sementara seorang guru penggerak, kata Iwan, yakni ketika guru yang baik bukan sekadar baik untuk diri sendiri, namun mampu menjadikan lingkungannya lebih baik lagi.

"Kalau semua daerah ada guru pengeraknya, maka kualitas pendidikan di daerahnya akan bagus," ujar dia.

Sementara itu, Direktur GTK Dikmen dan Diksus Kemdikbud, Yaswardi menyampaikan bahwa kegiatan apresiasi ini adalah wadah untuk berbagi praktik baik terutama selama pandemi Covid-19 masih berlangsung.

Apresiasi diberikan kepada guru dan kepala sekolah yang telah berdedikasi mengorbankan tenaga, pikiran dan waktu.

"Para pendidik ini tidak berhenti memberikan kemanfaatan, inovasi dalam kreativitas dan produktif dalam berkarya, melakukan kebaruan dalam pembelajaran, dan juga menginspirasi rekan sesama guru dan kepala sekolah dengan berbagi praktik baik," jelas Yaswardi.

Apresiasi yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Guru Nasional (HGN) pada 25 November 2020 mendatang ini bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai kepemimpinan para tenaga pendidik.

Yaswardi menjelaskan, pemberian apresiasi untuk guru dan kepala sekolah ini telah melalui serangkaian proses. Dimulai dari penyusunan pedoman, sosialisasi program apresiasi, seleksi berkas administrasi, seleksi naskah, seleksi presentasi, penetapan penerima apresiasi, dan pemberian apresiasi.

"Sebanyak 781 guru dan kepala sekolah dari 34 provinsi mengikuti serangkaian proses seleksi hingga mendapatkan 70 terbaik yang terbagi ke dalam 14 kategori apresiasi," papar Yaswardi.

Delapan kategori diberikan kepada guru dan kepala sekolah untuk tingkat SMA, SMK, SLB dan Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif (SPPI). Enam kategori diberikan kepada guru dan kepala sekolah untuk tingkat SMA, SMK, dan pendidikan khusus (SLB dan SPPI).

KEYWORD :

Kemdikbud Urusan Administratif Guru Dirjen GTK Iwan Syahril




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :