Jum'at, 19/04/2024 16:30 WIB

Dosen Penggerak Bertugas Jadi "Co-Pilot" untuk Mahasiswa

Para dosen penggerak yang merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, akan bertugas sebagai co-pilot, yang mendampingi mahasiswa untuk mengembangkan potensinya

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud Nizam (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Nizam mengatakan, kini sumber belajar mahasiswa tidak lagi hanya melalui dosen, tetapi mahasiswa dapat mempunyai akses untuk sumber belajar di manapun.

Dengan demikian, kini para dosen penggerak yang merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, akan bertugas sebagai co-pilot, yang mendampingi mahasiswa untuk mengembangkan potensinya dan menemukan masa depannya.

"Rekan-rekan dosen ini adalah para agen perubahan untuk menjadi penggerak yang memfasilitasi dan mendampingi mahasiswa dalam menemukan hari esoknya," kata Nizam dalam kegiatan `Sosialisasi Dosen Penggerak Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka`, pada Selasa (23/11).

Sosialisasi kali ini diselenggarakan untuk regional timur meliputi perguruan-perguruan tinggi yang berada di wilayah Indonesia Timur. Ini merupakan kali ketiga sosialisasi ini dilakukan sebagai upaya Ditjen Dikti dalam meningkatkan kompetensi dosen penggerak Kampus Merdeka secara menyeluruh ke perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia.

Nizam melanjutkan, permasalahan yang kerap dihadapi dunia pendidikan tinggi yakni adanya keluhan dari dunia kerja, bahwa lulusan perguruan tinggi tidak sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja.

Dengan kata lain, maka akan terjadi broken link dimana lulusan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi tidak akan sesuai dengan dunia pekerjaan yang akan berbeda ketika para mahasiswa lulus.

"Upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari broken link adalah dengan cara mengadakan kerja sama antara dunia pendidikan dan dunia kerja untuk membangun hari esok yang sama. Karena jika tidak, dunia pendidikan akan kehilangan relevansi. Perguruan tinggi mempersiapkan kompetensi hari ini, sedangkan 4-5 tahun ke depan kompetensi tersebut sudah berubah total," ungkap Nizam.

Dalam mengembangkan kompetensi tersebut, maka dapat dilakukan dengan cara self-directed dan flexible learning, melalui program Kampus Merdeka, yakni dengan cara memberikan hak kuliah satu semester kepada mahasiswa untuk kuliah di prodi lain dan memberikan hak dua semester untuk belajar di luar kampus. Hal tersebut didasari pada setiap mahasiswa memiliki minat, cita-cita dan tujuan hidup yang berbeda.

"Dengan melakukan hal tersebut maka mahasiswa akan mendapatkan pengalaman dari dunia yang akan dimasuki dan mahasiswa akan lebih siap dalam menghadapi dan merancang hari esoknya," ujar Nizam.

Sementara itu, Direktur Sumber Daya Ditjen Dikti, Sofwan Effendi menjelaskan bahwa konsep dosen penggerak tidak bisa dilepaskan dari aktivitas mahasiswa di dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Bagi dosen, hal tersebut adalah upaya untuk mendorong mahasiswa untuk bisa terjun langsung ke masyarakat serta meningkatkan kompetesi dosen, dan menuju karir tertinggi bagi dosen itu sendiri.

"Fleksibilitas, aktivitas yang diberikan di dalam kebijakan Kampus Merdeka sudah memungkinkan untuk dosen memilih sesuai dengan pilihannya dalam rangka melaksanakan misi diferensiasi universitas yang ujungnya adalah meningkatkan kapasitas dan kualitas universitas itu sendiri," jelas Sofwan.

KEYWORD :

Dosen Penggerak Kemdikbud Ditjen Dikti Nizam Merdeka Belajar




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :