Jum'at, 26/04/2024 11:24 WIB

Prancis Tegaskan Tidak akan Gentar Hadapi Turki soal Kartun Nabi Muhammad

Guru sejarah, yang bernama Samuel Paty dibunuh seorang remaja berusia 18 tahun setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya saat mengajarkan kebebasan berekspresi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan mitranya dari Prancis Emmanuel Macron menghadiri konferensi pers setelah KTT Suriah, di Istanbul, Turki 27 Oktober 2018 (Foto: Murad Sezer / Reuters)

Paris, Jurnas.com - Juru bicara pemerintah Gabriel Attal mengatakan, Prancis akan terus melanjutkan perjuangannya melawan ekstremisme Islam meskipun ada kritik dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, dan tidak akan menyerah pada upaya destabilisasi dan intimidasi,

"Prancis tidak akan pernah melepaskan prinsip dan nilai-nilainya," kata Attal setelah rapat kabinet pada Rabu (28/10), menggarisbawahi persatuan Eropa yang kuat di balik pendiriannya melawan kekerasan Islam setelah pemenggalan seorang guru Prancis pada 16 Oktober.

Guru sejarah, yang bernama Samuel Paty dibunuh seorang remaja berusia 18 tahun setelah menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya saat mengajarkan kebebasan berekspresi.

Pembunuhannya memicu luapan amarah di Prancis, yang telah menghadapi gelombang serangan teroris sejak pembantaian 12 orang pada Januari 2015 di kantor manjalah satir Charlie Hebdo.

Bulan lalu, Charlie Hebdo diketahui menerbitkan ulang sejumlah karikatur Nabi Muhammad, untuk menandai dimulainya persidangan terhadap belasan tersangka yang menjadi kaki tangan dalam serangan tahun 2015 itu.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron melakukan pembelaan yang kuat terhadap tradisi sekuler Prancis setelah pembunuhan Paty, dan berjanji menindak radikalisme Islam, khususnya dengan menutup masjid yang dicurigai mengobarkan ide-ide ekstremis.

Tindakan itu, lantas membuat Erdogan menuduh Macron secara tidak adil menargetkan komunitas Muslim Prancis, dan memicu pertengkaran diplomatik terbaru antara dua sekutu NATO dalam beberapa bulan terakhir.

Charlie Hebdo semakin menyulut kritikan Turki pada Rabu (28/10) setelah memuat kartun halaman depan Erdogan dengan kaus dan celana dalam, minum sekaleng bir dan mengangkat rok seorang wanita yang mengenakan jilbab untuk memperlihatkan pantat telanjangnya.

"Ooh, sang nabi! kata karakter dalam balon ucapan, sedangkan judulnya menyatakan "Erdogan: secara pribadi, dia sangat lucu".

KEYWORD :

Samuel Paty Gabriel Attal Intimidasi Turki Prancis kartun Nabi Muhammad




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :