Sabtu, 20/04/2024 16:18 WIB

Mossad Bawa Vaksin COVID-19 Tiongkok ke Wilayah Pendudukan

Tel Aviv telah memerintahkan Mossad untuk membeli hingga 130.000 objek, mulai dari alat pelindung hingga alat uji, obat-obatan, dan ventilator.

Ilustrasi vaksin (foto: google)

Yerusalem, Jurnas.com - Media Israel mengklaim bahwa agen mata-mata rezim, Mossad sudah memperoleh vaksin yang dikembangkan oleh China untuk melawan penyakit virus korona baru (COVID-19).

Saluran TV Israel, Channel 12 melaporkan pada Senin (26/10) bahwa Mossad telah "membawa" vaksin China ke wilayah pendudukan dalam beberapa pekan terakhir untuk mempelajari dan menyelidikinya.

Berbagai sumber rezim Israel juga secara tidak langsung mengkonfirmasi laporan tersebut.

Sementara itu, Jerusalem Post mengutip seorang pejabat senior Kementerian Kesehatan Israel yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, Tel Aviv sedang berusaha mencapai kesepakatan untuk membeli vaksin COVID-19 dari beberapa pengembang potensial lainnya.

"Ada beberapa upaya diplomatik yang terjadi di balik layar," katanya kepada surat kabar tersebut. "Kami mencoba segala yang kami bisa untuk memastikan warga Israel memiliki akses ke vaksin sesegera mungkin."

Beijing belum mengomentari laporan media sejauh ini.

Pada bulan-bulan awal wabah, yang pertama kali muncul di China pada Desember 2019, Mossad bekerja sama dengan kementerian kesehatan Israel.

Direktur Mossad, Yossi Cohen memimpin upaya Israel untuk mendapatkan pasokan medis dan peralatan pelindung pribadi sebagai kepala pusat komando pengadaan bersama dari Februari hingga akhir Mei.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu kemudian mengalihkan otoritas Cohen ke Kementerian Kesehatan, bagaimanapun, harus tetap bersiap.

"Kami tidak tahu apa yang akan terjadi pada hari berikutnya, atau bulan depan. Karena Anda telah memperoleh pengalaman itu, ingatlah, kami mungkin membutuhkannya lagi," kata Netanyahu.

Pada bulan April, Kepala Departemen Teknologi Mossad, yang diidentifikasi hanya sebagai "Het," mengungkapkan bahwa badan tersebut telah menjalankan operasi klandestin untuk membawa pasokan medis yang dipesan oleh negara-negara yang memerangi wabah virus ke Israel.

Dalam paparan yang disiarkan oleh program berita investigasi Channel 12 "Uvda" Israel, Het mengatakan bahwa Tel Aviv telah memerintahkan Mossad untuk membeli hingga 130.000 objek, mulai dari alat pelindung hingga alat uji, obat-obatan, dan ventilator.

"Saya telah mengawasi banyak operasi dalam hidup saya, dan saya tidak pernah menangani operasi yang serumit ini," tambahnya.

Israel kembali menghadapi gelombang kedua dari virus yang sangat menular itu, yang sejauh ini telah menginfeksi 312.024 orang dan menewaskan 2.483 lainnya.

Banyak warga Israel tidak senang dengan penanganan krisis kesehatan oleh Netanyahu, yang telah menutup banyak bisnis di wilayah pendudukan dan membuat tingkat pengangguran melonjak di sana. (Press TV)

KEYWORD :

Mossad Yossi Cohen




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :