Jum'at, 19/04/2024 23:14 WIB

Mendikbud Bangga Fiksi 2020 Lahirkan Calon Wirausahawan Muda

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, meski di tengah situasi pandemi Covid-19, para peserta Fiksi 2020 telah menghasilkan rencana bisnis dan rintisan usaha-usaha baru yang sangat luar biasa.

Expo Fiksi 2020 (Foto: Ist)

Bandung, Jurnas.com - Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (Fiksi) Tahun 2020 yang digelar oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menjadi ajang pembuktian bahwa telah lahir para calon wirausahan muda Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengatakan, meski di tengah situasi pandemi Covid-19, para peserta Fiksi 2020 telah menghasilkan rencana bisnis dan rintisan usaha-usaha baru yang sangat luar biasa.

"Saya sungguh berbahagia dapat menyapa para calon wirausaha muda Indonesia. Kalian telah membutktikan diri meski dalam situasi pandemi bahwa dengan banyak tanya, banyak coba, banyak karya kita dapat menghasilkan banyak hal-hal yang positif," ujar Mendikbud Nadiem saat menutup Fiksi 2020 melalui video virtual di Bandung, pada Jumat (23/10).

Melalui festival ini, kata Mendikbud, pandemi Covid-19 telah mendorong peserta didik untuk lebih bergotong royong, lebih berpikir kritas dan kreatif.

Karakter itulah yang harus dimiliki oleh wirausahawan masa depan, karena situasi yang sulit dan tidak menentu ini justru menjadi peluang menciptakan beragam solusi.

"Belajar dan teruslah belajar menciptakan wirausahawan yang berdampak luas dan berkelanjutan," pesan Mendikbud.

Turut hadir, anggota Komisi X DPR RI, Muhammad Kadafi mengapresiasi para peserta Fiksi 2020 yang telah mampu menangkap sektor-sektor usaha yang akan berkembang di Indonesia.

Kepada calon wirausahawan muda, Kadafi memberi pesan bahwa untuk menjadi pengusaha selain cerdas secara hardskill, tapi harus cerdas juga secara softkill.

"Jangan pernah takut untuk memulai. Ayo semangat terus, fight. Kalian pasti bisa menjadi yang terbaik dan akan menjadi seroang enterpreneur yang baik di masa yang akan datang," ujar Kadafi.

Salah satu juri bidang lomba desain grafis, Triyadi Guntur mengatakan bahwa pada Fiksi 2020 banyak inovasi baru yang muncul. Walaupun dalam keterbatasannya, para peserta malah banyak berpikir kreatif dan menghasilkan sebuah karya-karya yang cukup inovatif.

"Ada sebuah karya yang mengkolaborasikan antara dua media yaitu old media dan new media untuk melengkapi satu dengan yang lainnya. Sehingga produk yang dihasilkan ada narasi-narasi yang bisa disampaikan, ada cerita yang cukup menarik sehingga menjadi daya tarik pembeli," terang dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung tersebut.

Pada Fiksi 2020, berbagai karya inovasi dan bisnis telah ditunjukkan dengan cemerlang oleh 258 finalis dengan 129 karya/rencana bisnis. Mereka adalah para finalis dari 1.665 siswa dengan 982 rencana bisnis yang mendaftar.

Para peserta diuji secara langsung melalui dalam jaringan (daring) oleh 20 juri yang berasal dari para profesional dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta.

Kategori yang dilombakan pada Fiksi 2020 yaitu Kategori Rintisan Pemula dan Kategori Rintisan Lanjutan. Sementara itu, bidang lombanya adalah Bidang Boga, Bidang Fashion, Bidang Kriya, Bidang Desain Grafis, Bidang Game dan Aplikasi Digital, serta Bidang Budidaya dan Lintas Usaha.

Pada kategori rintisan pemula, peserta yang menerima medali emas antara lain Diva Aulia Wulan Pertiwi dan Surya Leonard dari SMA Negeri 1 Kolaka, Sulawesi Tenggara dari lomba bidang boga dengan nama produknya adalah Victory Chips.

Selanjutnya adalah Dewi Mutiara dan Alvina Zahror dari SMA Al-Azhar Menganti, Jawa Timur dari lomba bidang Budidaya dan Lintas Usaha.

Kemudian, ada Dheyang Annisa Widayanti dan Hidayah Sulistio Jati dari SMA Pradita Dirgantara, Jawa Tengah untuk bidang lomba desain grafis; Devita Syaharani dan Syafaun Nabila Dini Putri dari SMA Negeri 1 Sanden, D.I. Yogyakarta untuk lomba fashion, Adhimas Arbita dari SMA Negeri 1 Wonosobo, Jawa Tengah untuk lomba games dan aplikasi, serta Eli Sulistyowaty dari SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo, Jawa Tengah untuk lomba bidang kriya.

Sementara itu, pada kategori lanjutan, yang menerima medali emas adalah Lati Fatunnisa Nur Jana dan Aisyah Nur Fitria dari SMA Negeri 1 Kedungpring untuk lomba aplikasi dan games, Hernando Ivander Henprilia dan Stefanie Felycia dari SMA Katolik Santu Petrus Pontianak, Kalimantan Barat untuk lomba budidaya dan lintas usaha, Rispa Maulana Syaban dan Rachel Anjar Yasih dari SMAN 1 Cisarua, Jawa Barat untuk lomba kriya.

Selain presentasi dan ekspo, pada Fiksi 2020 juga dilaksanakan webinar kewirausahaan yang mengadirkan beberapa narasumber di bidang wirausaha dan kepemimpinan dalam acara Workshop Entrepreneur Talk.

Mereka adalah Salahuddin Sandiaga Uno (pengusaha), dr. Gamal Albinsaid (Sociopreneur), Bima Arya Sugiarto (Walikota Bogor), dan Victoria Tahir (Direktur Mayapada Group). Workshop ini sangat diapresiasi oleh para peserta dan guru pembimbing karena menjadi sumber insprirasi serta pemahaman yang lebih luas tentang wirausaha.

Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Puspresnas, Asep Sukmayadi mengapresiasi kotribusi berbagai pihak atas kesuksesan pagelaran Fiksi 2020. Kepada mereka, Asep mengatakan bahwa kesukesan besar yang telah diraih pada penyelenggaraan FIKSI 2020 adalah memberikan ruang kreativitas bagi talenta-talenta hebat di bidang kewirausahaan.

"Ke depannya, mereka tidak hanya mampu berprestasi maksimal, tapi mampu berkolaborasi dengan harmonis. Tidak ada yang terbaik, kecuali adik-adik semua para calon pemimpin di bidang inovasi dan pebisnis masa depan Indonesia. Semua adalah juaranya," tutup Asep.

KEYWORD :

Fiksi 2020 Mendikbud Nadiem Anwar Makarim Kemdikbud




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :