Jum'at, 19/04/2024 14:04 WIB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte Akhirnya Mau Ikut Sidang Umum PBB

Partisipasi Duterte dalam acara tersebut signifikan, terutama karena mengancam akan menarik Filipina keluar dari PBB pada hari-hari awal kepresidenannya setelah menghadapi kritik atas perang berdarahnya melawan narkoba.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menunjukkan dokumen selama konferensi pers di Istana Malacanang di Manila pada 19 November 2019. (Foto: AFP)

Manila, Jurnas.com - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte akan mengambil bagian dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA) pada Selasa (22/9). Ia baru kali merupakan pertama menghadiri sidang tersebut sejak menjadi presiden empat tahun lalu.

"Ini akan menjadi pertama kalinya presiden berpidato di depan Majelis Umum PBB," kata kepala protokol kepresidenan, Robert Borje pada jumpa pers pada Senin (21/9), menambahkan, pertemuan tahun ini memiliki makna bersejarah karena menandai peringatan 75 tahun PBB.

Duterte, yang dikenal karena suka berbicara keras adalah salah satu pembicara pada hari pertama debat umum tingkat tinggi, yang berakhir pada 26 September 2020 itu.

Ia diharapkan berbicara tentang tanggapan global terhadap pandemi COVID-19, perdamaian dan keamanan, hak asasi manusia, dan perkembangan geopolitik di Asia-Pasifik, serta masalah lainnya.

Partisipasi Duterte dalam acara tersebut signifikan, terutama karena mengancam akan menarik Filipina keluar dari PBB pada hari-hari awal kepresidenannya setelah menghadapi kritik atas perang berdarahnya melawan narkoba. Belakangan, ia mengatakan hanya bercanda.

Diplomat Turki, Volkan Bozker, yang merupakan presiden PBB ke-75, akan memimpin pertemuan tersebut. Brazil menjadi pembicara pertama, diikuti oleh AS, Turki, China, Chili, Afrika Selatan, Kuba, Federasi Rusia, Yordania, Korea Selatan, Qatar, Filipina, Iran, dan Prancis.

Tema sesi UNGA tahun ini adalah, "Masa depan yang kami inginkan, Perserikatan Bangsa-Bangsa yang kami butuhkan: Menegaskan kembali komitmen kolektif kami terhadap multilateralisme - menghadapi COVID-19 melalui tindakan multilateral yang efektif."

Borje ditanya apa yang membuat Duterte memutuskan untuk ambil bagian. Ia menjawab bahwa, keikutsertaan presiden (Duterte) selalu diperhatikan sejak awal masa jabatannya.

"Tapi tentu saja tahun ini memiliki makna khusus karena ini adalah peringatan ke-75. Namun lebih dari itu, tonggak pencapaian… Intensitas dan urgensi yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah global. Presiden mengakui Filipina tidak dapat melakukannya sendiri," jelasnya.

"PBB adalah platform terbesar di dunia tempat satu negara dapat mengartikulasikan posisi prinsip suatu negara dalam banyak hal dan banyak masalah. Dan inilah mengapa dia memutuskan untuk bergabung dengan debat tingkat tinggi Majelis Umum PBB bulan ini," ujarnya.

Ia mengatakan, dunia berharap dapat mendengar Duterte mengartikulasikan posisi negaranya dalam berbagai masalah, termasuk perangnya yang kontroversial melawan narkoba.

"Ya," kata Borje. "Itu akan menjadi bagian dari pidato presiden. Dia akan membahas masalah hak asasi manusia dan keadilan."

Duterte juga diperkirakan akan mengangkat masalah klaim Filipina di Laut Filipina Barat karena pidatonya juga akan menyentuh perdamaian dan keamanan, termasuk terorisme.

Filipina adalah salah satu anggota pendiri PBB, menandatangani Deklarasi PBB pada tahun 1942. (Arab News)

KEYWORD :

Sidang Umum PBB Presiden Filipina Rodrigo Duterte




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :