Kamis, 25/04/2024 07:06 WIB

Prancis: Tidak Ada Bukti Hizbullah Tanam Bahan Peledak di Eropa

Sales mengatakan bahan kimia tersebut telah diselundupkan ke Eropa dalam kotak pertolongan pertama dan mungkin di Spanyol, Yunani dan Italia.

Pasukan Hizbullah, 15 April 2016 [Agensi Anadolu]

Reuters, Jurnas.com - Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Hizbullah Lebanon menyimpan bahan kimia untuk membuat bahan peledak di Prancis.

Sebelumnya, Koordinator Kontraterorisme Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Nathan Sales menuduh Hizbullah yang didukung Iran menyelundupkan dan menyimpan bahan kimia, termasuk amonium nitrat, dari Belgia ke Prancis, Yunani, Italia, Spanyol, dan Swiss.

"Ia (Hizbullah, Red) menyimpan senjata-senjata ini di beberapa tempat sehingga dapat melakukan serangan teroris besar kapan pun tuannya di Teheran menganggap perlu," kata Sales dalam sebuah pengarahan tanpa merinci atau memberikan bukti kegiatan tersebut.

 

"Sepengetahuan kami, tidak ada bukti nyata untuk mengkonfirmasi tuduhan semacam itu di Prancis hari ini," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Agnes von der Muhll kepada awak media menanggapi tuduhan Sales.

Tidak seperti AS, yang telah menetapkan gerakan Hizbullah yang bersenjata lengkap dan kuat secara politik sebagai kelompok teroris sejak 1997, Prancis mengatakan lengan terpilihnya memiliki peran politik yang sah.

Prancis memelopori upaya untuk mengarahkan Lebanon ke arah baru setelah puluhan tahun pemerintahan korup yang telah menyebabkan krisis terdalam sejak perang saudara 1975-1990.

Sekutu Eropanya, Jerman dan Inggris, juga menganggap kelompok itu sebagai organisasi teroris, tetapi para pejabat Prancis berpendapat bahwa mengucilkannya akan membuat upaya untuk menyelesaikan krisis menjadi tidak mungkin.

Sales mengatakan bahan kimia tersebut telah diselundupkan ke Eropa dalam kotak pertolongan pertama dan mungkin di Spanyol, Yunani dan Italia.

"Setiap aktivitas ilegal yang dilakukan oleh organisasi asing di wilayah kami akan mendapat sanksi dari otoritas Prancis dengan ketegasan terbesar,” kata von der Muhll.

Amonium nitrat adalah bahan kimia industri yang biasa digunakan dalam pupuk dan sebagai bahan peledak yang digunakan untuk penggalian dan penambangan. Bahan tersebut dianggap relatif aman jika tidak terkontaminasi dan disimpan dengan benar.

Amonium nitrat sangat berbahaya jika terkontaminasi, bercampur dengan bahan bakar atau disimpan dengan tidak aman, seperti yang terlihat di pelabuhan Beirut pada bulan Agustus setelah 2.750 ton meledak, menghancurkan pelabuhan dan menewaskan sedikitnya 190 orang. (Reuters)

KEYWORD :

amonium nitrat Hizbullah Lebanon Amerika Serikat Prancis Nathan Sales




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :