Jum'at, 26/04/2024 23:33 WIB

Sistem Perawatan Kesehatan Turki di Ambang Kehancuran

Sistem perawatan kesehatan di Turki berada di ambang kehancuran total.

Orang-orang mengibarkan bendera Turki di Izmir, Turki pada 17 Maret 2019 [Evren Atalay / Anadolu Agency]

Jakarta, Jurnas.com - Para ahli seperti Vedat Bulut, mantan presiden Asosiasi Medis Turki, juga memperingatkan bahwa sistem perawatan kesehatan di Turki berada di ambang kehancuran total.

Menurut Vedat, situasinya sangat bermasalah di ibu kota Ankara, di mana kurangnya tempat tidur dan semakin banyak dokter yang melepaskan pekerjaan mereka.

"Lebih dari 900 dokter di seluruh Turki telah berhenti dari pekerjaan mereka sejauh ini," katanya dilansir Anf, Kamis (17/09).

Sebelumnya, ada kebencian besar dalam sistem perawatan kesehatan karena kurangnya tindakan perlindungan dan relativisasi bahaya virus corona yang terus berlanjut.

Secara keseluruhan setidaknya 30.000 rekan kerja di layanan kesehatan Turki dan Kurdistan Utara teeinfeksi virus corona, 80 di antaranya meninggal menurut data resmi.

"Bagaimanapun, jumlah dokter yang berpraktik telah turun secara signifikan karena pembersihan politik oleh rezim. Ankara sekarang menjadi salah satu hotspot pandemi," ujarnya.

Bulut mengkritik rezim karena kebijakan pandemi palsu, mengatakan bahwa ini akan menyebarkan informasi yang salah dan gagal menyampaikan keseriusan situasi kepada masyarakat.

"Tingkat infeksi resmi di Turki adalah 1500 hingga 1700 infeksi baru setiap hari. Namun, asosiasi medis menuduh pemerintah menutup-nutupi angka tersebut."

KEYWORD :

Sistem Kesehatan Turki Virus Corona




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :