Kamis, 25/04/2024 20:41 WIB

Wow! Permintaan Benih Florikultura Melonjak di Masa Pandemi

Menurutnya, besarnya angka ekspor menunjukkan bahwa bisnis benih florikultura masih sangat terbuka dan potensial untuk dikembangkan. 

Tempat pembibitan tanaman krisan. (Foto: Ditjen Hortikultura)

Jakarta, Jurnas.com - Ekspor benih hortikultura saat ini masih terus berjalan dan tidak begitu terpengaruh oleh pandemi. Hal ini dapat dilihat dari tetap tingginya permohonan pengeluaran (ekspor) benih tanaman hortikultura terutama tanaman florikultura (tanaman hias).

Permohonan izin pengeluaran benih hortikultura yang masuk ke Direktorat Jenderal Hortikultura (Ditjen Hortikultura) pada awal Juni sampai sekarang cukup tinggi terutama didominasi oleh benih tanaman hias.

"Ekspor benih hortikultura tidak terlalu terpengaruh oleh COVID-19 ini. Saat ini, hampir setiap hari ada saja usulan permohonan ekspor benih tanaman terutama florikultura," ujar Direktur Perbenihan Hortikultura Kementan, Sukarman.

Ia mengatakan, benih yang diekspor di antaranya Bucephalandra, Anubias, Dracaena, Krokot, Ammania, Aponogeton, Carolina, Chrysanthemum, Bacopa, Cabomba, Blyxa, Keladi, Cryptocoryne, Ceratophyllum, Echinodorus, Saintpaulia, Cyperus, Egeria, Eriocaulo, Glossostigma, Eleocharis dan masih banyak jenis tanaman hias lainnya.

Ekspornya ditujukan ke berbagai negara di dunia terutama Jepang, Korea, China, Singapura, Hongkong, Jerman, Amerika Serikat (AS) dan United Kingdom (UK).

"Secara total, sejak Januari-Juli 2020 terdapat 24,33 juta benih yang kami berikan surat iZin pengeluaran benih tanaman hias. Padahal, hingga terhitung Mei lalu, baru mencapai 13,42 juta benih tanaman. Artinya terdapat kenaikan hampir dua kali lipat pada periode Juni–Juli 2020," ujar Sukarman.

Menurutnya, besarnya angka ekspor menunjukkan bahwa bisnis benih florikultura masih sangat terbuka dan potensial untuk dikembangkan. Berbagai lapisan masyarakat menyukai aneka florikultura baik untuk penghias wilayah outdoor dan indoor.

"Tingginya permintaan benih tanaman hias menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang perbenihan. Peningkatan kualitas serta terjaminnya kontinuitas benih bermutu sangat perlu dilakukan. Termasuka pengelolaan dan manajemen produksi yang baik perlu untuk diterapkan," ujar Karman.

Dihubungi terpisah, eskportir krisan menyampaikan bahwa meskipun diberlakukan pembatasan aktivitas luar rumah, kegiatan produksi benih tanaman hias terus berlangsung. Permintaan dari luar negeri terus mengalir.

"Kita tidak bisa berhenti berproduksi karena sudah melakukan kontrak penjualan sebelumnya dengan buyer di luar negeri," ujar staf PT. Transplant Indonesia, Dodi.

Hal tersebut sejalan dengan komitmen Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo yang terus mendorong kegiatan ekspor diberbagai sektor, salah satunya dalam bidang florikultura.

"Ke depan, saya berharap kepada seluruh stake holder Kementerian Pertanian, agar memperkuat diplomasi dengan negara lain, sebagai upaya untuk meningkatkan eskpor kita. Kita bersyukur diberikan anugrah iklim tropis," ujar Syahrul di beberapa kesempatan.

KEYWORD :

Ekspor Hortikultura Ekspor Tanaman Hias Sukarman Tanaman Florikultura




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :