Jum'at, 26/04/2024 12:26 WIB

Soal Kalung Anti Corona, Komisi IX DPR Minta Kementan Hati-hati

Anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk berhati-hati terkait kalung anti virus Corona. Kementan harus menunjukkan basis riset kalung anti Corona tersebut.

Anggota Komisi IX DPR, Muchammad Nabil Haroen

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi IX DPR Muchamad Nabil Haroen meminta Kementerian Pertanian (Kementan) untuk berhati-hati terkait kalung anti virus Corona. Kementan harus menunjukkan basis riset kalung anti Corona tersebut.

Menurutnya, Kementan harus benar-benar mendasarkan pada riset yang jelas, sebelum mengeluarkan inovasi untuk publik.

"Kementan jangan hanya ingin kelihatan berinovasi, tapi harus jelas basis risetnya. Ini justru menimbulkan pro-kontra dan dikritik beberapa ilmuan/periset dari kampus-kampus internasional," kata Gus Nabil, sapaan akrab Muchamad Nabil Haroen, melalui rilisnya, Senin (6/7).

Kalung berisi Eucalyptus (kayu putih) ini memang bertuliskan `Antivirus Corona, Eucalyptus`. Ini adalah produk dari Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan. Bulan depan, kalung ini akan diproduksi.

"Saya mengapresiasi usaha dan inovasi Kementan, tapi sebaiknya harus berbasis riset yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademik," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Dalam kesempatan ini, Gus Nabil menyampaikan, untuk mengurangi persebaran Covid-19, pemerintah dan warga harus saling bekerjasama dalam kebaikan. Menurutnya, pemerintah harus terus menerus menyediakan fasilitas kesehatan, menganalisa perkembangan, dan mengeksekusi kebijakan yang tepat bergantung pada kondisi kawasan masing-masing.

"Kita melihat, masih banyak tenaga medis yang berjatuhan wafat karena Covid-19. Ini tentu saja kerugian SDM yang besar sekali bagi bangsa Indonesia. Di sisi lain, warga  harus terus patuh pada protokol kesehatan, dengan menggunakan masker, jaga jarak, jaga kebersihan, dan protokol lainnya," tuturnya.

Diketahui, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memperkenalkan kalung anti virus Corona. Ia mengklaim pemakaian kalung ini selama 15 menit bisa membunuh 42 persen virus Corona. Pemakaian 30 menit bisa membunuh 80 persen virus Corona.

"Ini antivirus hasil Balitbangtan, eucalyptus, pohon kayu putih. Dari 700 jenis, 1 yang bisa mematikan Corona hasil lab kita dan hasil lab ini untuk antivirus, dan kita yakin. Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak," kata Syahrul, usai menemui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (3/7).

KEYWORD :

Warta DPR Komisi IX Covid-19 Kalung Anti Corona




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :