Sabtu, 20/04/2024 20:06 WIB

Wujudkan Kedaulatan Pangan, Komisi IV Beri Saran Kementan

Realisasi anggaran tertinggi adalah Badan Karantina Pertanian yang mencapai 99,18%

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/6).

Jakarta, Jurnas.com - Anggota DPR RI Komisi IV dari Partai Gerindra, Endang Setiawati Thohari memberikan masukan kepada Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mewujudkan kedaulatan pangan.

"Sedikit memberikan masukan, diperlukan grand strategi untuk political Will yang kuat sehingga mendorong kedaulatan pangan. Litbang dan SDM Pertanian sangat penting dengan bioteknologi yang dihasilkan meskipun dalam kondisi anggaran kurang," katanya dalam Raker di Jakarta, Senin (22/6).

Pada Kesempatan tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) juga menyampaikan hasil evaluasi pelaksanaan anggaran ketahanan pangan 2019. Diketahui realisasi anggaran dari Bulan Januari hingga akhir Desember (2019) sebesar Rp19,42 triliun atau 88,97% dari pagu sebesar Rp21,83 triliun.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, realisasi anggaran tertinggi adalah Badan Karantina Pertanian yang mencapai 99,18%. Kemudian diikuti Sekretariat Jenderal 98,37% dan Badan Ketahanan Pangan mencapai 97,05%.

Capaian tersebut, memperlihatkan bahwa kinerja pengembangan komoditas pangan khusus padi cukup bagus.

Sesuai angka BPS, produksi padi hingga akhir Desember tahun 2019 sebesar 54,6 juta ton GKG, atau setara 31,31 juta ton beras dan ada surplus sebesar 1,53 juta ton, serta stock beras akhir tahun 2019 sebesar 5,90 juta ton.

"Dari data BPS diperkirakan, produksi beras Januari-Agustus 2020 sebesar 23,05 juta ton. Sehingga diprediksi stock beras pada Agustus 2020 sebesar 8,84 juta ton. Produksi jagung pada tahun 2020 juga bagus, yaitu sebesar 22,58 juta ton," katanya.

Selain itu, Syahrul juga menyampaikan capaian pada subsektor lainnya juga mengembirakan, seperti pada komoditas perkebunan hampir semuanya sesuai target.

Seperti pengembangan komoditas tebu mencapai 15,10 ribu hektare (99,04% dari target), kelapa 14,13 ribu hektare (100% dari target) dan pala 27,64 ribu hektare (100% dari target).

"Demikian pula, terhadap pengembangan hortikultura diantaranya komoditas cabai mencapai 10,05 ribu ha (99,50% dari target) dan bawang merah mencapai 5,14 ribu hektare (98,87% dari target)," terangnya.

Kemudian di tengah virus corona, ekspor pertanian terus tumbuh pada April 2020, ekspor pertanian tumbuh sebesar 12,66%, sementara sektor lainnya turun dan bahkan secara total ekspor Indonesia turun sebesar 7,02% dibanding periode yang sama (tahun 2019).

Selanjutnya capaian lainnya adalah kinerja produksi beras selama MT I tahun 2020, yang mencapai 16,65 juta ton dan sampai akhir Juni 2020 diperkirakan ada stok 7,49 juta ton.

Demi mempertahankan kecukupan stok beras sampai Desember 2020, Kementan melakukan akselerasi tanam padi MT II sebesar 5,6 juta hektare dengan menggerakkan seluruh komponen sumber daya yang didukung oleh ketersediaan air yang cukup di sentra produksi dan wilayah lainnya.

"Walaupun anggarannya menurun tahun 2020, kami tetap optimis akan mampu mencapai target-target yang telah ditetapkan," tandasnya.

KEYWORD :

Partai Gerindra Ketahan Pangan Syahrul Yasin Limpo Endang Setiawati Thohari




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :