Kamis, 18/04/2024 23:52 WIB

Pasien Kanker Tak Boleh Makan Tahu dan Tempe? Hoaks!

Menurut Ririn, selagi tidak berlebihan, kandungan yang terdapat pada tahu dan tempe justru dibutuhkan oleh tubuh sebagai alternatif untuk memperoleh protein hewani, di saat daging merah berlemak dan daging olahan harus dihindari.

Serial webinar kedua Yayasan Kanker Payudara Indonesia

Jakarta, Jurnas.com - Ketua SMF Gizi Klinik Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, Dr. dr. Ririn Hariani, Sp. GK menepis anggapan yang melarang pasien kanker mengonsumsi tahu dan tempe selama masa pengobatan.

Menurut Ririn, selagi tidak berlebihan, kandungan yang terdapat pada tahu dan tempe justru dibutuhkan oleh tubuh sebagai alternatif untuk memperoleh protein hewani, di saat daging merah berlemak dan daging olahan harus dihindari.

"Protein hewani kalau tidak daging kita bisa pilih ikan, ayam, dan telur. Telur ini kadang dilupakan, padahal sumber proteinnya bagus sekali," terang Ririn dalam serial webinar `Nurtrisi yang Dianjurkan bagi Pasien Kanker Payudara` hasil kerja sama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dan para dokter RS Kanker Dharmais.

"Jadi tahu tempe masih bisa. Selain itu juga boleh daging tanpa lemak, dan ayam tanpa kulit. Kemudian susu yang rendah lemak,” sambung spesialis gizi alumnus Universitas Airlangga (Unair) dan Universitas Indonesia (UI) tersebut.

Pun demikian dengan daging tanpa lemak dan penggunaan garam dalam masakan. Ririn menyebut selama ini kedua bahan makanan itu kerap dihindari oleh sebagian pasien kanker.

Padahal kandungan Besi (FE) pada daging dan Natrium (Na) pada garam sangat dibutuhkan terutama bagi pasien yang hendak menjalani kemoterapi. Zat besi khususnya, bermanfaat untuk meningkatkan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah.

"Kalau hanya rebus-rebusan sayur apalagi tidak pakai rasa, itu nanti kekurangan natrium, akan lemas, masuk IGD. Biasanya pasien banyak yang seperti itu," ujar Ririn lagi.

Dalam paparannya, Ririn juga menyarankan supaya pasien kanker tetap menjaga pola makan dan hidup sehat. Terutama untuk konsumsi buah-buahan, ahli gizi ini mengimbau agar pasien mengonsumsi buah dari berbagai macam warna.

"Vitamin tiap buah berbeda-beda. Misalnya Vitamin C ada di jeruk, vitamin lain di buah lain, warna-warni itu sesuai kandungan vitaminnya. Jadi kita harusnya dapat secara komplit. Jangan cuma makan wortel setiap hari, kita kan membutuhkan bukan hanya satu zat saja," tandas Ririn.

Sementara itu, Ketua Umum YKPI Linda Agum Gumelar berharap para peserta dapat mengambil banyak pelajaran dari serial webinar kedua ini.

Menurutnya, sangat penting bagi para pasien kanker payudara untuk menjaga stamina dan imunitas tubuh selama pandemi virus corona baru (Covid-19).

"Dalam masa pandemi Covid-19 dan memasuki kenormalan baru ini kita perlu tahu bagaimana memenuhi gizi dan apa yang harus kita perhatikan," ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabinet Indonesia Bersatu ini.

KEYWORD :

Tempe dan Tahu Kanker Payudara YKPI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :