Sabtu, 20/04/2024 03:43 WIB

Selama Covid-19, Kemdikbud Klaim Publikasi Ilmiah Melesat

Sebagaimana diketahui, dalam dua bulan terakhir, setelah pemerintah meniadakan perkuliahan tatap muka di kampus, proses pembelajaran termasuk penelitian berlangsung secara daring dengan mengandalkan teknologi digital.

Ilustrasi Jurnal (foto: Google)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengklaim publikasi ilmiah meningkat pesat selama pandemi virus corona baru (Covid-19).

Sebagaimana diketahui, dalam dua bulan terakhir, setelah pemerintah meniadakan perkuliahan tatap muka di kampus, proses pembelajaran termasuk penelitian berlangsung secara daring dengan mengandalkan teknologi digital.

"Kita melihat dengan peralihan teknologi ini tidak berkurang produktifitas kita, kita lihat karya-karya dosen dan mahasiswa dalam dua bulan terakhir ini luar biasa sekali, publikasinya juga begitu meningkat dahsyat sekali selama pandemi ini, ini harus kita pertahankan sebagai energi positif, energi kreatif, kita tunjukkan kita bisa berjaya dengan cara bergotong-royong kita bisa mengatasi pandemi ini bersama-sama," kata Plt Dirjen Dikti Kemdikbud Nizam pada Minggu (6/7).

Lebih lanjut, Nizam menjelaskan bahwa dalam menuju normal baru, penggunaan teknologi pembelajaran harus diperkuat dari sisi sumber belajar, penyampaian (delivery), dan kolaborasi.

Menurut dia, kuliah atau belajar daring memperkaya pembelajaran namun tidak dapat menggantikan keseluruhan pendidikan, serta transformasi peran dosen sebagai co-pilot penjelajahan pendidikan, dan pengembangan potensi mahasiswa.

"Kita semua tau saat ini sedang tertekan secara ekonomi, sosial, maupun secara kesehatan, inilah saatnya kita bergandengan tangan, energi positif dan kreatif ini harus kita pertahankan bukannya kita rongrong sendiri dan malah kita menjadi temannya Covid-19," tegas Nizam.

Nizam menambahkam penggunaan moda pembelajaran daring akan tetap berlaku sampai akhir semester, sembari menunggu arahan dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Adapuan untuk perguruan tinggi yang berada di zona hijau dapat dilakukan pembukaan kampus dengan protokol normal baru (new normal), program yang terkait dengan pemenuhan kompetensi dan kelulusan mahasiswa diprioritaskan dengan protokol yang ketat.

"Kita harus memastikan tidak ada kampus yang menjadi klaster baru Covid-19, justru kampus harus menjadi bagian yang memitigasi pandemi ini secara bersama-sama, kita telah membuktikan telah melewati tiga bulan ini dengan baik dan dengan segala macam kekurangan dan keterbatasan mari kita tunjukan kedepan kita bisa lebih baik lagi untuk kebaikan bersama," tandas dia.

KEYWORD :

Publikasi Ilmiah Kemdikbud Nizam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :