Sabtu, 20/04/2024 00:00 WIB

Ibadah Massal Tetap Dilarang, PM Italia Diprotes Uskup

Conte diprotes oleh para uskup Katolik pada Senin (27/4), karena larangan peribadahan massal hingga saat ini masih belum dicabut.

Virus corona di Italia membuat pemerintah memberlakukan protokol ketat (Foto: Quartz)

Roma, Jurnas.com - Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte diprotes oleh para uskup Katolik pada Senin (27/4), karena larangan peribadahan massal hingga saat ini masih belum dicabut.

Dikutip dari Channel News Asia, Conte telah meluncurkan pelonggaran pembatasan bertahap mulai 4 Mei mendatang. Jumlah infeksi virus corona baru (Covid-19) yang sudah menurun membuat para ilmuwan yakin tingkat penularan juga cukup rendah.

Conte juga mengizinkan warga Italia berjalan-jalan di taman dan pergi joging mulai Senin depan. Toko-toko akan dibuka kembali, dan restoran akan tetap melanjutkan layanan take away.

Bahkan museum akan dibuka pada 18 Mei dalam upaya menarik wisatawan, dan membantu industri hotel dan layanan yang terpuruk di Italia.

Namun di sisi lain, misa dan kehadiran di pemakaman tetap dibatasi hingga 15 orang. Pemerintahan Conte menilai orang tua di paroki rentan terhadap risiko. Inilah yang menyebabkan para uskup sangat marah.

"Kami tidak dapat menerima untuk melihat kebebasan beribadah terganggu," kata Konferensi Waligereja Italia para uskup negara itu dalam sebuah pernyataan.

"Kenapa, dengan tindakan pencegahan yang tepat, kamu bisa pergi ke museum tapi tidak ke misa?" lanjut dia.

Sebelumnya, surat kabar Corriere della Sera mengatakan para uskup telah melobi Conte untuk mengizinkan kebaktian Minggu, yang akan dibatasi sekitar 20 orang.

Mereka juga mendesak hingga 15 orang untuk diizinkan menghadiri pernikahan dan pembaptisan, di mana saat ini juga dibatasi hanya untuk pendeta dan anggota keluarga dekat.

Tetapi Conte hanya mengizinkan kelonggaran untuk menghadiri acara pemakaman, dan berjanji untuk meninjau pembatasan kegiatan keagamaan dalam beberapa minggu mendatang.

"Saya mengerti bahwa kebebasan beribadah adalah hak dasar rakyat," kata Conte kepada bangsa itu pada hari Minggu.

"Saya mengerti penderitaanmu. Tapi kita harus terus mendiskusikan ini lebih jauh dengan komite ilmiah," tegas dia.

KEYWORD :

Uskup Katolik PM Italia Giuseppe Conte Virus Corona




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :